Minggu, 04 November 2018

Motivasi coklat


Semester baru dimulai. seperti biasa, pembagian kelompok praktek dimulai. Saat aku lihat daftar anak dikelas XII F3, masya Allah anak yang paling bandel ada dikelas ini, semoga aku nggak dapat jatah jadi pembimbing prakteknya. Harapku.
Satu kelas ada 35 siswa dan pembimbing praktikum ada 4 orang, anak itu berada di absen 29 kemungkinan anak itu bakal ada di kelompok terakhir. Untuk pembagian pembimbing, kami –para pembimbing praktikum- punya cara unik. Setelah kelompok dibagi, maka pembimbing praktikum dibagi berdasarkan hasil klintingan. mirip arisan. Untuk pertama namaku nggak keluar, kedua juga nggak, selanjutnya nggak lagi. Duh, sepertinya takdir memang berpihak padaku. Namaku keluar terakhir, artinya aku bakal jadi pembimbing anak itu. Ya sudahlah, sepertinya semester ini bakal jadi semester yang cukup berat. J
Untuk pertemuan pertama hanya pembagian kelompok dan informasi untuk materi yang akan diberikan selama satu semester ke depan. Dan untuk pertemuan ke dua materinya adalah mengulang materi yang sudah diberikan disemester sebelumnya untuk mengukur kemampuan siswa.
Saat praktikum pertama, aku sengaja hanya melihat tanpa membimbing karena aku ingin lihat kemampuan individu masing-masing. Selama praktikum aku berjalan mengawasi anak-anak yang aku bimbing. Kadang aku tersenyum kadang juga geleng-geleng kepala, karena sudah kelas akhir tapi praktek masih berantakan. Terlebih lagi sama kiki anak yang paling bandel itu.
Setelah praktikum selesai aku memanggil anak-anak itu satu persatu. Aku sampaikan kesalahan-kesalahan selama pratek dan bertanya kesulitan yang dialami selama praktikum. Hingga tiba waktunya buat kiki.
“kiki” panggilku.
Dia langsung datang menghampiri dimejaku.
“kiki, kamu tahu kesalahan yang kamu lakukan selama praktikum?” tanyaku.
“nggak bu” jawabnya sambil cengengesan.
“jadi,kamu masih salah dipenimbangan, kamu belum bisa membedakan anak timbangan 1gram dan 5gram? Terus kamu belum bisa membedakan bahan-bahan mana saja yang boleh ditimbang dengan kertas perkamen atau kaca arloji? kamu itu sudah kelas XII dan sebentar lagi ujian kompetensi. Kesempatan kamu buat belajar tinggal satu semester ini loh. Ini baru sebagian kecil masih banyak kesalahan yang kamu lakukan. Untuk jelasnya sudah saya tulis di jurnal praktekmu. Pelajari lagi” terangku
“baik bu” jawabnya singkat. Tanpa rasa penyesalan sedikitpun.
“ya sudah kamu boleh pergi” perintahku.
Kiki langsung kembali ke kelasnya tanpa pamit. Aku cuma bisa menarik nafas panjang berusaha untuk menenangkan diri. Baru kali ini aku menemukan anak seperti dia.
Untuk pratikum selanjutnya hampir semua resep yang dikerjakan nggak ada yang benar. Sekalinya benar itu juga nyontek. Ckckk. . . sepertinya memang perlu privat.
Aku memanggilnya sekali lagi.mencoba untuk mencari tahu permasalahanya. Setelah perbincangan yang cukup lama dengan kiki, aku bisa menyimpulkan kalau kiki adalah anak yang kurang motivasi. Dia anak yang bisa dibilang kurang perhatian dari orang tuanya. Kedua orang tuanya sibuk bekerja diluar kota. Dan kiki tinggal dengan adiknya.
“jadi kiki, di ujian tengah semester ini. Dari empat resep yang di ujikan. apa bisa benar tiga?” Tanya ku. “kalau iya, saya bakal kasih hadiah ke kamu” lanjutku.
“duh bu, itu berat. Satu aja ya?” pintanya
“tidak bisa. Harus tiga” jawabku tegas
Dia hanya diam tidak memberikan jawaban hingga bel tanda istirahat selesai berbunyi.
“ya sudah, kembali ke kelas” perintahku.
 Di praktikum praktikum selanjutnya kiki mulai ada perubahan sedikit demi sedikit. Kadang bisa benar satu, kadang benar dua dan kadang tidak ada yang benar. Hingga ujian tengah semester berlangsung.
Untuk pengawas ujian praktikum kita memakai sistem pengawas silang. Dimana aku mengawasi anak-anak dari pembimbing lain. Ujian berjalan dengan lancar. Jurnal dan hasil langsung dikoreksi saat itu juga.jadi bisa langsung tahu nilai yang didapat.
Keesokan harinya aku memanggil kiki.
“kiki ini buat kamu” kamu menyodorkan satu buah coklat.
“loh bu, kan aku hanya benar dua” katanya heran.
“ini bukan untuk hasil yang kamu peroleh, tapi untuk usaha yang kamu lakukan.”terangku. “jika kamu bisa mengerjakan tiga resep atau mungkin semuanya, kamu bisa dapat coklat yang lebih besar dari ini”
“makasih bu”
“usaha tidak pernah mengkhianati hasil ki.”

Senin, 06 Februari 2017

gurita (FF)

Gurita!

“haahhhh. . , dari tadi tidak ada ikan yang mau memakan umpanku., ck sial., bisa-bisa aku dihajar cagalli klo seperti ini, sudah tidak mau menemani belanja, mancing tidak dapat ikan” gerutu athrun yang tengah memancing di laut dekat dengan rumah mereka.
Hari semakin siang, matahari sudah berada di atas , panasnya cukup untuk mengeringkan ikan asin, *eh diorb ada ikan asin alias gesek kan?*

Selang beberapa detik setelah athrun menggerutu, tiba-tiba kail pancingnya bergerak, athrun yang menyadarinya menunggu waktu yang pas untuk menarik kailnya. , and one. . and two. . and tri. . wuussss. . , athrun menarik kail pancingnya. . Hah. . haahhh. . . haaahhh. . , athrun berusaha untuk mengatur nafasnya. Akhirnya perjuanganku tidak sia-sia, aku berhasil mendapatkan ikan. Pikirnya. Tapi apa yang dilihat athrun ternyata dia tidak mendapatkan ikan tapiii tet toret tet teeetttttt. . . . se ekor gurita raksasa seperti hachibi dengan tinggi kurang lebih 2 m dan tentakel yang bergelayutan mendarat dengan tidak etisnya ke pasir.”APPAAA!!! GURITA!!!” teriak athrun, dia syok setengah idup melihat hasil tangkapannya. “adduuhhh bagaimana caraku untuk membawa gurita ini??” athrun menggaruk-garuk kepalanya dengan sedikit frustasi. “AHHA!” tiba-tiba muncul lampu pijar yang menyala terang diatas kepalanya. ‘aku akan pinjam motor tossa milik paman penjual es serut di toko depan!’ tanpa pikir panjang athrun langsung tancap gas ke paman penjual es serut..

Skip. . skip. .skip. .

Sesampainya dirumah….
“cagalliiiiiii. . , tolong bantu aku” teriak athrun dari halaman rumahnya yang cukup luas. Cagalli yang saat itu sedang merakit gunpla kaget. Tanpa babibu lagi cagalli langsung pergi berlari menghampiri athrun. “athrun! Sialan aku lagi merakit gunpla tau, kalau rusak gimana? Mau ganti? Ini limited edition tau!” cagalli sedikit esmosi dengan panggilan athrun.

“iyaa iyaa. , kalau rusak nanti aku ganti yang lain, kalau perlu model kit akatsuki dalam ukuran asli. Yang penting bantu aku dulu!”

“ATHRUUUNNNNN. . , apa yang kau bawa itu?” cagalli terlihat syok melihat hasil tangkapan athrun. “lucu sekalliiii. . .” tambah cagalli dengan tampang yang imuuttt banget mata belo berkaca-kaca bersinar, kalau ada setan lewat mungkin akan naksir sama cagalli. Athrun yang melihat tingkah cagalli hanya bersweetdrop ria. “bolehkah aku memeliharanya??” pinta cagalli dengan puppy eyesnya, beehh kalau sudah seperti ini athrun nggak bisa apa-apa. Dengan sedikit rasa was-was takut-takut gimanaa gitu. “eh. , et., eettoo. , ini kan buat acara barbeque kita sama yang lain” jawab athrun.

“jadiiii nggak boleh yah?”. ,

“…”

“oke deh, setidaknya aku bisa makan banyak sea food hari ini” cagalli terlihat bersemangat, disertai kobaran api yang keluar dari tubuhnya. “jadii, mau ditaruh dimana gurita ini?”

“gimana kalau dihalaman belakang saja?” saran athrun.

“tidak buruk, ayoo.”
Cagalli dan athrun mendorong menyeret memanggul (?) gurita itu ke halaman belakang rumah mereka.

“akhirnya selesai juga, “ kata athrun. “aku mau mangembalikan motor tossa paman penjual es serut dulu yaa.” Lanjutnya.

“iyaa., aku juga mau ke pasar beli bumbu pawon (?). kebetulan persediaan di dapur sudah habis.” Lanjut cagalli.

Skip. .skip. .skip. .

“tadaimaaa. . .!” ucap athrun dari pintu. ‘sepertinya cagalli belum pulang’ pikirnya. Tidak lama setelahnya.

“eh., athrun, kau sudah pulang?” Tanya cagalli.

“iya, oya aku mau potong-potong guritanya dulu yah” athrun berjalan menuju halaman belakang rumahnya dengan membawa celurit, bambu runcing dia juga mengikat kepalanya yang bertuliskan 

“MERDEKA!” halaahhh lebay :3 . . sesampainya dihalaman belakang. “Aaaahhhhhh. . . .” athrun menjerit dengan tidak kerennya. Cagalli yang mendengar teriakan athrun langsung berlari menemui athrun.

“ada apa?” Tanya cagalli cemas.

“ guritanya hilang! Kita harus mencarinya sebelum mahluk itu merusak bumi!

“Baiklah ayo”
Sedangkan ditempat lain,lebih tepatnya kediaman keluarga yamato.

“kiraaa., tolong bantu aku, tolong gantikan popok alex., aku masih sibuk memasak ini” teriak lacus dari dapur.

“iyaa sebentar ini lagi ganti oli motor,”

“cepetann!!!!!. . , alex udah nangis nangis itu”

“iya iyaa. , cerewet!” kira berjalan menuju kamar alex dengan sedikit sebal, dan mengganti popok alex pun agak agak nggak iklhas gitu, rencana kira sih kalo sudah ganti popok trus menidurkan alex mau lanjut ngurusin motor, tapi apa mau dikata mata coklat alex nggak mau nutup terus aja buka lebar, ‘haahhhhh. , ya sudahlah, alex ikut papa keluar aja yaa, temenin papa ngurus motor’ *ini kira ngomong sama bayi kaya tu bayi ngerti yang di ucapin kira aja yak -_- tapiii. , mungkin alex bener-bener paham buktinya dia malah senyum manis gituuu. . .

“lacus, apa yang kamu lakukan?” teriak kira dari luar rumah
Lacus yang mendengar teriakan kira langsung keluar, dan sedikit syok melihat keadaan halaman yang cukup berantakan, oli oli bekas tumpah, obeng, palu (?) dan lainnya berantakan.

“apa yang kamu lakukan kira?” Tanya lacus.

“justru aku yang mau Tanya sama kamu lacus, apa yang kamu lakukan? Aku tau kamu nggak suka dengan hobi motorku, tapi jangan jadikan alasan aku menunda mengganti popok alex untuk melakukan ini, kamu jahat lacus! *AADC mode on*”

“ini bukan aku, sungguh!” sanggah lacus.
Tiba tiba di tengah tengah Pasangan ibu bapak muda itu mulai saling tuduh, menyalahkan, perang mulut (?) itu athrun dan cagalli datang, merasa diabaikan karena sudah dipanggil berkali kali tapi tidak direspon. Dengan suara lantangnya, cagalli berteriak. . .

“DIAM ! ! ! APA YANG KALIAN LAKUKAAAANNNNN ! ! ! ! !”
Seketika mereka diam, dengan tampah tanpa dosa lacus bertanya

“eh, ada cagalli dan athrun. Kapan kalian datang. Mari masuk.” Tawar lacus

“stop basa basinya, aku sudah sejak tadi berada disini tapi kalian malah mengabaikanku.” Gerutu cagalli

“sudahlah cags, kita kan mau cari gurita. Betewe, apa kalian melihat gurita disekitar sini?” Tanya athrun

“sepertinya tidak, eh tunggu dulu? Gurita??” Tanya kira penasaran

“iya gurita buat acara barbeque nanti sore” terang athrun.

“sebentar, kira? Apa kamu pake sejenis lendir untuk motormu?” Tanya lacus yang penasaran karena ada sejenis lendir di pot tanamannya.

“tidak, kenapa?”

“sepertinya gurita tadi kesini, lihat ada bekas lender disini” terang lacus.

“kau benar lacus, sepertinya gurita itu tadi kesini.” Cagalli membenarkan

“kalau begitu kita harus cepat mencari gurita itu sebelum merusak yang lain, “ saran athrun

“kau benar ath, biar aku bantu mencarinya” tawar kira

“baiklah, ayo”
Mereka terus mencari kesudut sudut komplek, sampai ke atas pohon (?) ke kolong jembatan dan lain sebagainya.

Sementara itu di rumah millie dan dearka, mereka sedang menonton film documenter, diruang tengah. Sambil ngemil dan sesekali diskusi tentang film yang ditonton.

“dearka, stop jangan ganggu aku” millie yang merasa dicolek oleh dearka protes

“aku tidak melakukan apa apa millie. Lihat, tanganku ada didepan” dearka menunjukan tangannya

“kalo bukan kamu siapa lagi? Yang disini Cuma kamu dan aku?” Tanya millie heran

“yasudahlah, lupakan saja. Bisa bisa kita huarus nonton film ini”

Beberapa menit kemudian
“millie kamu kan sudah punya cemilan sendiri jangan ngabisin punya ku dong” gerutu dearka

“aku nggak ambil punyamu dearka.lihat punyaku masih banyak!”

“ya sudahlah. , lupakan”

Tiba tiba
“dearka, apa kamu merasakan sesuatu dibelakang kita?” Tanya millie sedikit ragu ragu

“ya, sepertinya begitu” jawab dearka membenarkan
Perlahan lahan mereka memutar kepalanya kebelakang, satu. , dua. , tiga. ,

“aaaaaaaaaa. . . . . . .” millie langsung berteriak mengetahui ada gurita yang masuk ke dalam rumah mereka. “dearka cepat tangkap gurita itu, aku geli melihatnya” pinta millie

“iyaa, sebentar, kamu tunggu disini, aku cari jaring dulu” dearka langsung meluncur ke gudang yang letaknya diluar rumah mereka.
Tanpa disengaja dearka bertemu dengan athrun and the gank di luar rumah.

“dearka, kenapa millie teriak histeris gitu?” Tanya athrun penasaran

“ada gurita besar yang masuk ke rumah, sekarang aku sedang mencari jarring untuk menangkapnya.” Jawab dearka.

“oh tidak gurita itu mulai berulah ath,” seru cagalli

“heh? Kalian tau tentang gurita itu?”

“iya, gurita itu yang athrun tangkap untuk acara barbeque nanti sore” terang kira

“ya sudah kita tangkap bersama-sama saja”
Setelah menemukan jarring mereka mulai menyusun rencana penyergapan untuk menangkap gurita yang merepotkan itu. Operasi penyergapan berjalan kurang lebih sekitar 1 jam, *nggak usah certain detail operasinya yak? Capek ngetiknya ini hahahaaa. ..  intinya sih yah, ini kan ada empat orang yang mau nangkep tu gurita yak, cagallli, athrun, kira sama dearka, masing-masing orang pegang sudut jaring dan berhubung dearka dan kira yang paling tinggi, mereka ada di sisi yang pertama, mereka akan melompat untuk bisa memposisikan jaring di atas gurita tersebut.
Dan akhirnya gurita itu pun tertangkap, yang laki-laki mulai memotong gurita yang merepotkan itu dan yang perempuan mulai menyiapkan bahan bahan barbeque,
Acara barbeque itu berjalan dengan lancar semua orang merasa senang menikmati gurita yang ternyata rasanya enak. Ditambah dengan sepoi angin laut dan lembayung senja yang terlukis dilangit sore itu. Menjadi nilai tambah acara sore hari ini yang sebelumnya diawali dengan kekacauan.



Fin. 
nggak lucu ya?
ya emang sih, masih belajar nulis cerita humor hahahaaa

part I


Yah. , ketemu lagi dengan cerita yang aku beri judul “Atha’s story” hahaa. , baru kepikiran judulnya nih.. dan untuk kali ini ada cerita yang cukup nyeleneh., karena otakku yang mungkin lagi agak geser beberapa derajat hahahaa. . , masih ingatkan Atha itu siapa? Yap. . dia adalah mahasiswi semester akhir jurusan kimia.
Baca ceritanya sampai akhir yaa. . ,

Don’t like don’t read


Libur semester. .

“thaa. . , udah siap belum? Sebentar lagi kita berangkat.” Panggil ibu

“iyaa bu, sebentar lagi. , aku lagi nyari bros belum ketemu. . .” teriakku dari dalam kamar
Akhirnyaa. . mimpiku untuk membuat usaha sendiri tercapai. Batinku

Semester depan aku sudah mulai skripsi, dan aku ingin sebelum lulus kuliah aku sudah punya usaha sendiri, jadii kalau lulus aku belum dapat kerja paling nggak aku punya kesibukan. Aku mendirikan sebuah café jamu dikotaku, emang sih nggak terlalu besar luasnya kira-kira 8m x 12 m. , dan yang membuatku senang adalah modal untuk usaha ini 90% berasal dariku. Sisanya dari orang tua. nggak usah bingung aku dapat modal dari mana? Ini halal kog. Modal ini aku kumpulkan dari semester awal aku kuliah. Berhubung semua biaya kuliah sudah ditanggung beasiswa termasuk biaya hidup jadi uang kiriman orang tua aku tabung ditambah gaji kerja sampinganku di laboratorium sekolah. Dan hari ini adalah pembukaan café jamu yang aku beri nama Atha’s café.

“ayo bu berangkat sekarang” ajaku. , “bapak mana?” tanyaku

“owh sii bapak berangkat kerja katanya ada pelanggan.”

“oh. .” jawabku datar. Usaha bapak dibidang property, dan beliau sangat menghargai pelanggan. Jadi wajar kalau ada pelanggan setia yang datang beliau rela meninggalkan anaknya :’v

Sesampainya di café, 
sudah ada beberapa pengunjung yang berdiri di depan pintu. Aku nggak nyangka usaha promosi lewat semua medsos yang aku punya cukup berhasil menarik pelanggan.
Pintu ku buka untuk pertama kalinya. , dan jangan kaget kalau sudah ada pelayan di dalam café, karena mereka lewat pintu belakang. Untuk saat ini aku hanya mempunyai dua pekerja, satu orang dibagian dapur dan satunya sebagai penerima pesanan, dan untuk kasir dipegang oleh ibu. Aku belum bisa berurusan langsung dengan café ini soalnya aku masih punya tugas di kota sebelah –belajar-. Tapi untuk 1 minggu kedepan aku bisa mengurus café.

Hari pertama sampai ke lima semua berjalan lancar. Hingga pada hari ke enam ada seorang pemuda tanggung kira-kira usianya 18 tahun membuat masalah –menurutku-.

“ada apa ini?” tanyaku pada mita, pekerja yang bertanggung jawab menerima pesanan.

“ini mba, mas ini nggak terima karena pesanannya nggak sesuai dengan seleranya” jawab mita dengan nada yang sedikit sedih.

“kenapa mas? Apa ada yang salah?” tanyaku

“ini mbak, saya pesan pisang coklat bakar yang ditaburi keju, tapi yang datang malah pisang coklat panggang.” Jawab mas-mas pelanggan

“jadii begitu, mita bagaimana dengan pesanan yang tertulis.” Tanyaku pada mita.

“Cuma tertulis pisang coklat dengan keju, bu”

“jadii masnya pesan pisang coklat dengan keju tapi tidak menyebutkan antara bakar atau panggang. Benar begitu?” tanyaku lagi.

“sepertinya tidak begitu, saya jelas-jelas menyebutkan bakar mbak. Pokoknya saya minta yang bakar mbak” jawab masnya sedikit kesal.

“yaa sudah kalau mas tetep meminta pisang coklat bakar, sebentar lagi akan kami antarkan pesanannya. Mita tolong bawa masuk pesanan yang ini.” Terangku.

“tolong tunggu sebentar, maaf untuk kejadian hari ini.” Lanjutku
Beberapa jam kemudian…

Sebentar lagi mau tutup, kenapa mas yang tadi nggak pulang-pulang yah? Dia masih betah duduk disudut ruangan café, emang sih tempat itu yang paling nyaman karena bisa melihat langsung keluar café lewat jendela trus tempatnya yang dipojok tidak terlalu menarik perhatian ditambah dekat dengan lemari buku yang memang sengaja aku letakan di café biar pengunjung yang datang bisa membaca sambil menunggu pesanan datang. Tapi dari perilakunya yang bolak-balik melihat ke luar jendela sepertinya dia lagi menunggu seseorang. pikirku

“mita pengunjung yang tadi kog masih ditempat itu yah? Tolong kamu samperin yaa soalnya sebentar lagi kan café mau tutup. . .”

Mita langsung pergi menuju pengunjung tersebut, terlihat dia bercakap-cakap dengan pengunjung tadi. , tidak lama kemudian mita datang menemui aku. ,

“mba, katanya masnya lagi nunggu saudaranya. Dia baru dikota ini jadi belum tahu kendaraan yang harus dipakai. Trus dia mau nunggu disini sebentar lagi.” Lapor mita

“ya sudah kalau setengah jam lagi orang itu belum pulang kamu usir halus ajaa. , hahaa. .  trus nanti tolong kamu tutup yah. Kuncinya kamu yang bawa. Aku mau pulang dulu soalnya besok pagi aku sudah harus pergi.” Perintahku.

Sesampainya dirumah. . .

“assalamu’allaikum. . .” salamku

“wa’allaikumusalam., ayo sini. , sudah makan ndo?”

“belum bu.” Jawabku

Ibu langsung mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan semua jenis lauk yang ada di meja makan. , lalu menyerahkannya padaku. Disusul dengan segelas air putih dingin. ,

“ada cerita apa dicafe?” Tanya ibu

“yaa begitulah bu., tadi ada sedikit masalah dengan pelanggan yang complain. Tapi sudah beres kog. Bukan masalah yang besar.” Terangku singkat

“untuk usaha seperti ini harus selalu ingat, bahwa pelanggan itu raja.” Saran ibu

“nggih bu.,” jawabku datar. Dalam hati ‘kalau pengunjungnya tidak tau diri yaa bukan raja X’D’

“terus kapan kamu berangkat ke asrama?” lanjutnya

“insya Allah besok bu”

“secepat itu?, sudah siap-siap?”

“Alhamdulillah sudah.”

“ya sudah, habis makan langsung istirahat biar besok bisa fress” perintah ibu “ibu tinggal yah. Ibu mau kerumah nenek sebentar.”lanjutnya lagi
Hemm . ,
Rumah sepi lagi, ibu kerumah nenek. Bapak belum pulang, andai adik ada dirumah. Aku tiga bersaudara, kakakku, fatih sudah menikah dan sudah mempunyai rumah sendiri dan adikku Zahra sekarang lagi dipesantren. Libur semester ini dia nggak pulang katanya sih biar bisa khatam semester ini. Kalau kayak gini berasa jadi anak tunggal deh hahaa. . .

Skip bagian yang membosankan. . . :-D

“udah nggak ada yang ketinggalan?” Tanya ibu

“insya Allah nggak ada bu,”jawabku
Pagi ini aku berangkat ke kota seberang untuk kuliah, ibu dan bapak mengantarku sampai ke stasiun.

“hati-hati dijalan ndo” pesan bapak

“nggih pak.” Jawabku. , “aku pamit dulu, minta do’anya biar skripsi atha lancar pak bu. , 
assalamu’allaikum” lanjutku

Pagi itu stasiun penuh sesak, mungkin karena hari minggu banyak yang pulang ke kampung halaman. Ada juga yang mau pergi ke kota besar untuk kuliah, bekerja atau jalan-jalan. Peraturan sekarang melarang pengantar untuk masuk kedalam stasiun jadi aku membawa semua barang bawaanku sendiri, ‘huft. , aku menarik nafas panjang dan melihat ke sekeliling stasiun nggak ada kuli panggul, dan nggak ada orang yang berbaik hati untuk menolong. Boro-boro bantu aku yang masih muda dan sehat lhaa wong membantu orang tua yang sepuh atau ibu hamil aja banyak yang enggan! Simpati orang-orang sekarang dimana sih? Apa Cuma status FB? Batinku. Emang sih barang bawaanku nggak banyak Cuma dua kardus dan satu tas ransel yang cukup besar. Masih bisa aku bawa sendiri pikirku. . .

Ternyata. . . masya Allah. . , didalam gerbong lebih sesak dari yang aku bayangin. Buat jalan aja susah. Harusnya aku masuk gerbong nanti saja sepuluh menit sebelum berangkat mungkin sudah banyak yang duduk di tempatnya masing-masing jadi bisa jalan dengan aman, tapi yaa sudahlah. , batinku.

“Duuhhh. , kenapa nggak jalan-jalan sih, udah berat nih. . .” gerutuku. Semua orang saling berdesakan untuk sampai di tempat duduk masing-masing
Karena saking sibuknya mencari tempat dudukku, sampai aku nggak menyadari ada barang bawaan penumpang. Dan jadilah aku jatuh dengan tidak cantiknya.
Aku menarik nafas panjang dan mengeluarkannya perlahan entah untuk keberapa kalinya, nanti nggak usah bawa banyak barang lagi lah, jadi repot sendirikan. Akhirnya aku menemukan kursiku juga setelah perjuangan yang cukup menguras tenaga. #lebay.. . -_-

Hal yang paling menyenangkan dari naik kereta adalah., pemandangan yang disuguhkan oleh alam yang cukup untuk menghibur mata. Apalagi saat matahari tenggelam atau terbit. Disalah satu sisi laut dan sisi yang lain hamparan bukit hijau, dipadukan dengan warna lembayung yang seolah menghipnotis setiap orang yang memperhatikannya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan.

Perjalanan tidak memakan banyak waktu hanya butuh 2 jam. Dan dari stasiun ke asrama Cuma butuh waktu 15 menit. Karena memang letak kampus dan asrama cukup strategis, 15 menit dari stasiun, 25 menit dari terminal.

Selamat datang di asrama tercintah, bersahabatlah untuk satu semester ini. Jadwal kuliah belum aktif tapi jadwal sekolah udah mulai aktif jadi aku harus berangkat lebih awal dari teman-temanku yang lain. Asrama masih sepi hanya ada beberapa orang yang masih tetap tinggal, alasannya macam macam ada yang sibuk dengan kegiatan UKM, penelitian dan lain sebagainya. Yaa paling nggak untuk satu bulan ke depan ada temen lah yaa. , karena teman satu kamarku juga belum kembali.
Setelah saling bertegur sapa dengan yang lain aku mulai membereskan barang bawaanku. Dan mempersiapkan materi untuk besok. Sebagai catatan aja yaa. , sekolah tempat aku kerja itu nggak ada hari atau jam yang senggang. Baru berangkat dari libur semester aja udah harus ada materi yang masuk. Makanya kalau ada jam kosong itu anak-anak mulai berulah. Ada yang nari-nari gaje, teriak 
“bebas woy” “horee pulang cepet”, bahkan mungkin salto atau suffle juga ada kali yaa. , hahaa nggak ding.

Skip. . skip. . skip. ,

Semangat pagi dunia yang makin kacau, apa kabar hutan? Apakah masih gundul (?) dan hai. , kucing, apa bu kantin masih mengusirmu dari dapurnya? ? ? dan. , oh tidak sudah jam 6 lewat 45 menit aku harus bergegas, Jam pertama ada praktek kimia analis kelas 3. , aku mempercepat langkahku dengan tidak anggunnya dan tanpa kusadari ada seseorang yang ternyata sedang memperhatikanku sejak aku keluar dari asrama. Siapakah dia? Kita lanjut di chapter selanjutnya. . .


Nggak ding. . . hahahaa

Seperti biasa sebelum mulai pelajaran kita harus mendengarkan ‘ceramah’ kepala sekolah dulu yang menurutku sangat membosankan.
“. . . . . . dan selamat datang disemester baru ini, semoga kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. Wassalamu’allaikum”

“wa’allaikumusalam. . .” jawab seluruh guru diruangan. Akhirnya selesai juga. , hari ini jadwalku dikelas C, baru masuk sudah harus mulai praktek. Emang sih materi praktikum sudah aku bagi sebelum libur semester biar anak-anak belajar dirumah tapi kan masa iya sih hari pertama berangkat sudah harus praktek. Dan karena hari ini praktikum jadi aku langsung menunggu dilab. Kimia, tidak perlu menunggu lama, karena anak-anak disini memang disiplin jadi cukup menunggu 5 menit mereka sudah sampai di lab.

“assalamu’allaikum. , selamat datang disemester baru ini, tetap semangat ya walopun hari pertama langsung mulai praktek.. , sebelum mulai praktikum akan saya absen dulu. . .”

“anand, angga, ana, bima, catur. . . . . . . zetti, ada yang belum dipanggil?” Tanya ku

“ada bu” jawab tiara ketua kelas

“siapa ra?”Tanya ku

“atan bu. .” jawab tiara sambil nunjuk anak yang duduk dibelakang

“atan? Murid baru? Nama lengkapnya siapa yah?” tanyaku padanya

“iya. , ilhan adinata. .” jawabnya singkat

‘ilhan adinata? Sepertinya aku pernah dengar nama itu, tapi kapan yah? Sudahlah.,’ pikirku

“oke berhubung semua sudah diabsen, kita langsung praktek. Untuk hari ini nggak ada pretes tapi adanya post tes dan jangan lupa gunakan APD (Alat Pelindung Diri) kalian. Karena hari ini ada asam pekat yang kita pakai. . . . “ terangku
Untuk beberapa menit semua berjalan aman hingga. . .

“aduh. .” teriak seseorang dari belakang

“ada apa dibelakang?” Tanya ku. ,

“ini bu atan ketumpahan asam sulfat. ,”terang andre

“langsung siram air dari kran ndre, trus antar atan ke UKS.” Perintahku
Untuk semuanya lebih hati-hati yaa., dan jangan ribut. Saya mau ke UKS dulu.
Untung UKSnya dekat, jadi nggak butuh waktu lama buat pergi ke UKS. Sesampainya di UKS.

“andre, bu intannya ada? Atan sudah di obati?” tanyaku

“belum bu, bu intanya lagi pergi ke ruang kepsek.” Terangnya

“ya sudah, kamu kembali ke lab. Biar ibu yang urus ini.”

“baik bu. ,”

Tanpa Tanya-tanya lagi, aku langsung mengecek kondisi tangan atan. Menyiramnya dengan air mengalir dan mengobati lukanya.

“kamu benar-benar tidak ingat dengan aku?” Tanya atan tiba-tiba.

“maaf, kenapa ya?” Tanya ku sedikit ragu. “apa kita pernah bertemu sebelumnya?” lanjutku. Karena pertanyaanya aku sedikit memperhatikannya. “oh ya, kamu pengunjung dicafeku tempo hari kan ya?” tanyaku lagi

“Cuma itu?” suaranya sedikit kecewa.
Aku menggelengkan kepala.

“nah, sudah selesai. Kamu bisa kembali ke lab kalau kamu mau. Dan tolong panggil aku ibu saat di sekolah, bagaimanapun juga saya guru praktekmu. Meski mungkin usia kita sama.”
Sepanjang hari ini aku terus memikirkan atan? Lebih tepatnya ilhan adinata. Sepertinya aku pernah dengar nama itu, tapi dimana ya? Sepertinya nggak asing, apa dulu dia temen SD ku? Atau mungkin tetanggaku., atau jangan-jangan anaknya temen bapakku?
‘yesterday night turn the light, tomorrow night. . .’ tiba tiba terdengar suara suara abang taka, vokalis band rock jepang yang keliatan masih unyu-unyu tapi punya suara yang mantap banget. Menandakan ada telfon masuk. ‘tumben kakak telfon, ada apa ya?’ batinku

“assalamu’allaikum. , iya kak?”

“Alhamdulillah baik, kaka gimana? Apa mbak nisa sudah lahiran?”


“terus ada apa ya?”

“masya Allah, jadi ilan udah balik ke indo kak? Kapan? Terus sekarang dia dimana? Aku kangen ih udah lama banget nggak ketemu”

“APA?? Nama lengkapnya siapa kak?”

“ilhan adinata?” tanyaku sedikit ragu, “oh ya udah kak, insya Allah”

“wa’allaikumusalam”

Jadi, ilan itu ilhan adinata? Kok aku bodoh banget yaa sampe lupa nama panjang dia, duh besok harus minta maaf ini mah. Nggak enak sendiri.



Notes:
Kejadian distasiun jatuh, aku ngalamin sendiri. Bawa ransel dan banyak buku, ditambah seminar kit. Terus gerbong yang penuh sesak. Untung ada bapak” yang bantu berdiri. Dan karena hal ini sekarang aku lebih sering Cuma bawa ransel. hahahaa
Pemandangan dari kereta yang aku tulis ini beneran loh yaa. , dan ini yang paling aku suka dari naik kereta, selain itu pemandangan sawah yang nggak bikin bosen. Padahal rumah deket sawah.
Betewe, kejadian yang kena asam sulfat itu beneran terjadi sama temenku, tapi untungnya nggak terlalu parah Cuma melepuh dikit lah. , hilang 1 mingguan klo nggak salah.
Penasaran dengan yang dikatakan kakaknya atha? Tebak sendiri aja ya :’D kreatif dikit lah yaa. ,
Oya. , yang lain dari ini fiktif yaaa. ,

info aja nih yah. , cerita ini cuma ada 2 part hahahaa. . , 

Jumat, 20 November 2015

sadika punya

hai. , ketemu lagi. , kali ini aku mau bahas tugas buat anak" kelas 3 smk farmasi sadika. sejak jaman bahula, alias para pioner sadika tugas ini sudah diberikan. apakah itu? yaitu membuat sediaan JAMU.

Rabu, 18 November 2015

Buat Aku Tersenyum (FF)

sebuang song fic dari lagunya SO7 . , yang ambigu, gaje, ancur dan lain sebagainya. .
don't like don't read X'D

Datanglah sayang dan biarkanku berbaring
Dipelukanmu walaupun tuk sejenak
Usaplah dahiku dan kan kukatakan semua

Dibawah pohon oak seorang pemuda berambut biru gelap sedang duduk di kursi taman kota sambil sesekali melihat kearah jam tangannya. Sepertinya dia sedang menunggu seseorang, mata emeraldnya kembali menatap lurus kedepan.
“dia terlambat lagi, dasar!” gerutunya, tapi meskipun orang yang ditunggu tak kunjung datang tak terlihat raut kemarahan diwajahnya justru sesekali dia tersenyum.

Jumat, 16 Oktober 2015

cape hati

Aaarrgggghhhttttttt!!!!!!. . . cape hati aku

           Ntahlah setiap ngawas UTS, US, UAS ataupun UN selalu ngrasa tekanan batin. Nggak tekanan batin gimana? Di depan mataku sendiri anak-anak dengan enaknya nyontek kesana kemari. , rasa-rasanya tuh yaa. . . beh! Kalo bisa udah aku suruh keluar tuh anak trus lembar jawabanya aku sobek sobek. Urusan nile masa bodo aku mah. Tapi apalah daya. . aku nggak bisa kyak gitu. Hahh! Harus sholat tobat aku.. dosaku banyak banget TTwTT mau bersikap idealis nggak bisa, slalu ada guru yang ngomongin. Katanya: jangan galak-galak mb. Jangan terlalu keras. Jangan terlalu ketat. Yang penting nggak ribut mb . , dan lain sebagainya. Kalo dulunya bukan guru aku, mgkin nggak bakal aku dengerin. , ada ajaa rasa nggak enak hati jadilah aku menuruti keinginan mereka. ,

Kamis, 15 Oktober 2015

Apa yang harus aku lakukan?


Apa yang harus aku lakukan?

another story

      Ini hanya sepenggal kisah tentang mereka yang pernah hadir dalam sejarah hidupku. Remaja dengan semua permasalahannya, ambisinya, cita-citanya dan lika-likunya. Remaja dengan rasa ingin tahunya yang besar, remaja dengan kebodohannya, remaja dengan kenaifannya, dan remaja dengan pikiran pendeknya.

Remaja, pemuda. Mereka adalah calon penerus kehidupan. Calon pemimpin kehidupan. Mereka adalah bibit yang seharusnya dijaga dari perusak entah itu parasit, virus, bakteri atau yang lainnya.

Rabu, 08 Juli 2015

Rahasia. (FF)


Rencana Tuhan memang indah,
kita tidak tahu siapa yang akan kita jumpai.
Seperti aku yang tidak pernah menyangka akan melihatmu disini.

Minggu, 31 Mei 2015

Bunga melati (Jasmini flos)


yahhaaa. . , bunga melati!!! salah satu bunga yang aku suka ^_^ yaa meskipun bunga melati identik dengan malam jum'at kliwon, orang meninggal dan hal-hal mistis lainnyaa tapi sering juga buat riasan pengantin juga dink, teh melati juga ada! bunga ini harumnyaaaaa enaakkkk sekali :'3 bisa merelaksasi pikiran.