Yah. , ketemu lagi dengan cerita yang aku beri judul “Atha’s
story” hahaa. , baru kepikiran judulnya nih.. dan untuk kali ini ada cerita
yang cukup nyeleneh., karena otakku yang mungkin lagi agak geser beberapa
derajat hahahaa. . , masih ingatkan Atha itu siapa? Yap. . dia adalah mahasiswi
semester akhir jurusan kimia.
Baca ceritanya sampai akhir yaa. . ,
Don’t like don’t read
Libur semester. .
“thaa. . , udah siap belum? Sebentar lagi kita berangkat.”
Panggil ibu
“iyaa bu, sebentar lagi. , aku lagi nyari bros belum ketemu.
. .” teriakku dari dalam kamar
Akhirnyaa. . mimpiku untuk membuat usaha sendiri tercapai.
Batinku
Semester depan aku sudah mulai skripsi, dan aku ingin
sebelum lulus kuliah aku sudah punya usaha sendiri, jadii kalau lulus aku belum
dapat kerja paling nggak aku punya kesibukan. Aku mendirikan sebuah café jamu
dikotaku, emang sih nggak terlalu besar luasnya kira-kira 8m x 12 m. , dan yang
membuatku senang adalah modal untuk usaha ini 90% berasal dariku. Sisanya dari
orang tua. nggak usah bingung aku dapat modal dari mana? Ini halal kog. Modal
ini aku kumpulkan dari semester awal aku kuliah. Berhubung semua biaya kuliah
sudah ditanggung beasiswa termasuk biaya hidup jadi uang kiriman orang tua aku
tabung ditambah gaji kerja sampinganku di laboratorium sekolah. Dan hari ini
adalah pembukaan café jamu yang aku beri nama Atha’s café.
“ayo bu berangkat sekarang” ajaku. , “bapak mana?” tanyaku
“owh sii bapak berangkat kerja katanya ada pelanggan.”
“oh. .” jawabku datar. Usaha bapak dibidang property, dan
beliau sangat menghargai pelanggan. Jadi wajar kalau ada pelanggan setia yang
datang beliau rela meninggalkan anaknya :’v
Sesampainya di café,
sudah ada beberapa pengunjung yang
berdiri di depan pintu. Aku nggak nyangka usaha promosi lewat semua medsos yang
aku punya cukup berhasil menarik pelanggan.
Pintu ku buka untuk pertama kalinya. , dan jangan kaget
kalau sudah ada pelayan di dalam café, karena mereka lewat pintu belakang.
Untuk saat ini aku hanya mempunyai dua pekerja, satu orang dibagian dapur dan
satunya sebagai penerima pesanan, dan untuk kasir dipegang oleh ibu. Aku belum
bisa berurusan langsung dengan café ini soalnya aku masih punya tugas di kota
sebelah –belajar-. Tapi untuk 1 minggu kedepan aku bisa mengurus café.
Hari pertama sampai ke lima semua berjalan lancar. Hingga
pada hari ke enam ada seorang pemuda tanggung kira-kira usianya 18 tahun
membuat masalah –menurutku-.
“ada apa ini?” tanyaku pada mita, pekerja yang bertanggung
jawab menerima pesanan.
“ini mba, mas ini nggak terima karena pesanannya nggak
sesuai dengan seleranya” jawab mita dengan nada yang sedikit sedih.
“kenapa mas? Apa ada yang salah?” tanyaku
“ini mbak, saya pesan pisang coklat bakar yang ditaburi keju,
tapi yang datang malah pisang coklat panggang.” Jawab mas-mas pelanggan
“jadii begitu, mita bagaimana dengan pesanan yang tertulis.”
Tanyaku pada mita.
“Cuma tertulis pisang coklat dengan keju, bu”
“jadii masnya pesan pisang coklat dengan keju tapi tidak
menyebutkan antara bakar atau panggang. Benar begitu?” tanyaku lagi.
“sepertinya tidak begitu, saya jelas-jelas menyebutkan bakar
mbak. Pokoknya saya minta yang bakar mbak” jawab masnya sedikit kesal.
“yaa sudah kalau mas tetep meminta pisang coklat bakar,
sebentar lagi akan kami antarkan pesanannya. Mita tolong bawa masuk pesanan
yang ini.” Terangku.
“tolong tunggu sebentar, maaf untuk kejadian hari ini.”
Lanjutku
Beberapa jam kemudian…
Sebentar lagi mau tutup, kenapa mas yang tadi nggak
pulang-pulang yah? Dia masih betah duduk disudut ruangan café, emang sih tempat
itu yang paling nyaman karena bisa melihat langsung keluar café lewat jendela
trus tempatnya yang dipojok tidak terlalu menarik perhatian ditambah dekat
dengan lemari buku yang memang sengaja aku letakan di café biar pengunjung yang
datang bisa membaca sambil menunggu pesanan datang. Tapi dari perilakunya yang
bolak-balik melihat ke luar jendela sepertinya dia lagi menunggu seseorang.
pikirku
“mita pengunjung yang tadi kog masih ditempat itu yah?
Tolong kamu samperin yaa soalnya sebentar lagi kan café mau tutup. . .”
Mita langsung pergi menuju pengunjung tersebut, terlihat dia
bercakap-cakap dengan pengunjung tadi. , tidak lama kemudian mita datang
menemui aku. ,
“mba, katanya masnya lagi nunggu saudaranya. Dia baru dikota
ini jadi belum tahu kendaraan yang harus dipakai. Trus dia mau nunggu disini
sebentar lagi.” Lapor mita
“ya sudah kalau setengah jam lagi orang itu belum pulang
kamu usir halus ajaa. , hahaa. . trus
nanti tolong kamu tutup yah. Kuncinya kamu yang bawa. Aku mau pulang dulu
soalnya besok pagi aku sudah harus pergi.” Perintahku.
Sesampainya dirumah. . .
“assalamu’allaikum. . .” salamku
“wa’allaikumusalam., ayo sini. , sudah makan ndo?”
“belum bu.” Jawabku
Ibu langsung mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan
semua jenis lauk yang ada di meja makan. , lalu menyerahkannya padaku. Disusul
dengan segelas air putih dingin. ,
“ada cerita apa dicafe?” Tanya ibu
“yaa begitulah bu., tadi ada sedikit masalah dengan
pelanggan yang complain. Tapi sudah beres kog. Bukan masalah yang besar.” Terangku
singkat
“untuk usaha seperti ini harus selalu ingat, bahwa pelanggan
itu raja.” Saran ibu
“nggih bu.,” jawabku datar. Dalam hati ‘kalau pengunjungnya
tidak tau diri yaa bukan raja X’D’
“terus kapan kamu berangkat ke asrama?” lanjutnya
“insya Allah besok bu”
“secepat itu?, sudah siap-siap?”
“Alhamdulillah sudah.”
“ya sudah, habis makan langsung istirahat biar besok bisa
fress” perintah ibu “ibu tinggal yah. Ibu mau kerumah nenek sebentar.”lanjutnya
lagi
Hemm . ,
Rumah sepi lagi, ibu kerumah nenek. Bapak belum pulang,
andai adik ada dirumah. Aku tiga bersaudara, kakakku, fatih sudah menikah dan
sudah mempunyai rumah sendiri dan adikku Zahra sekarang lagi dipesantren. Libur
semester ini dia nggak pulang katanya sih biar bisa khatam semester ini. Kalau
kayak gini berasa jadi anak tunggal deh hahaa. . .
Skip bagian yang membosankan. . . :-D
“udah nggak ada yang ketinggalan?” Tanya ibu
“insya Allah nggak ada bu,”jawabku
Pagi ini aku berangkat ke kota seberang untuk kuliah, ibu
dan bapak mengantarku sampai ke stasiun.
“hati-hati dijalan ndo” pesan bapak
“nggih pak.” Jawabku. , “aku pamit dulu, minta do’anya biar
skripsi atha lancar pak bu. ,
assalamu’allaikum” lanjutku
Pagi itu stasiun penuh sesak, mungkin karena hari minggu
banyak yang pulang ke kampung halaman. Ada juga yang mau pergi ke kota besar
untuk kuliah, bekerja atau jalan-jalan. Peraturan sekarang melarang pengantar
untuk masuk kedalam stasiun jadi aku membawa semua barang bawaanku sendiri,
‘huft. , aku menarik nafas panjang dan melihat ke sekeliling stasiun nggak ada
kuli panggul, dan nggak ada orang yang berbaik hati untuk menolong. Boro-boro
bantu aku yang masih muda dan sehat lhaa wong membantu orang tua yang sepuh
atau ibu hamil aja banyak yang enggan! Simpati orang-orang sekarang dimana sih?
Apa Cuma status FB? Batinku. Emang sih barang bawaanku nggak banyak Cuma dua
kardus dan satu tas ransel yang cukup besar. Masih bisa aku bawa sendiri
pikirku. . .
Ternyata. . . masya Allah. . , didalam gerbong lebih sesak
dari yang aku bayangin. Buat jalan aja susah. Harusnya aku masuk gerbong nanti
saja sepuluh menit sebelum berangkat mungkin sudah banyak yang duduk di
tempatnya masing-masing jadi bisa jalan dengan aman, tapi yaa sudahlah. ,
batinku.
“Duuhhh. , kenapa nggak jalan-jalan sih, udah berat nih. . .”
gerutuku. Semua orang saling berdesakan untuk sampai di tempat duduk
masing-masing
Karena saking sibuknya mencari tempat dudukku, sampai aku
nggak menyadari ada barang bawaan penumpang. Dan jadilah aku jatuh dengan tidak
cantiknya.
Aku menarik nafas panjang dan mengeluarkannya perlahan entah
untuk keberapa kalinya, nanti nggak usah bawa banyak barang lagi lah, jadi
repot sendirikan. Akhirnya aku menemukan kursiku juga setelah perjuangan yang
cukup menguras tenaga. #lebay.. . -_-
Hal yang paling menyenangkan dari naik kereta adalah.,
pemandangan yang disuguhkan oleh alam yang cukup untuk menghibur mata. Apalagi
saat matahari tenggelam atau terbit. Disalah satu sisi laut dan sisi yang lain
hamparan bukit hijau, dipadukan dengan warna lembayung yang seolah menghipnotis
setiap orang yang memperhatikannya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau
dustakan.
Perjalanan tidak memakan banyak waktu hanya butuh 2 jam. Dan
dari stasiun ke asrama Cuma butuh waktu 15 menit. Karena memang letak kampus
dan asrama cukup strategis, 15 menit dari stasiun, 25 menit dari terminal.
Selamat datang di asrama tercintah, bersahabatlah untuk satu
semester ini. Jadwal kuliah belum aktif tapi jadwal sekolah udah mulai aktif
jadi aku harus berangkat lebih awal dari teman-temanku yang lain. Asrama masih
sepi hanya ada beberapa orang yang masih tetap tinggal, alasannya macam macam
ada yang sibuk dengan kegiatan UKM, penelitian dan lain sebagainya. Yaa paling
nggak untuk satu bulan ke depan ada temen lah yaa. , karena teman satu kamarku
juga belum kembali.
Setelah saling bertegur sapa dengan yang lain aku mulai
membereskan barang bawaanku. Dan mempersiapkan materi untuk besok. Sebagai
catatan aja yaa. , sekolah tempat aku kerja itu nggak ada hari atau jam yang
senggang. Baru berangkat dari libur semester aja udah harus ada materi yang
masuk. Makanya kalau ada jam kosong itu anak-anak mulai berulah. Ada yang
nari-nari gaje, teriak
“bebas woy” “horee pulang cepet”, bahkan mungkin salto
atau suffle juga ada kali yaa. , hahaa nggak ding.
Skip. . skip. . skip. ,
Semangat pagi dunia yang makin kacau, apa kabar hutan?
Apakah masih gundul (?) dan hai. , kucing, apa bu kantin masih mengusirmu dari
dapurnya? ? ? dan. , oh tidak sudah jam 6 lewat 45 menit aku harus bergegas,
Jam pertama ada praktek kimia analis kelas 3. , aku mempercepat langkahku
dengan tidak anggunnya dan tanpa kusadari ada seseorang yang ternyata sedang
memperhatikanku sejak aku keluar dari asrama. Siapakah dia? Kita lanjut di
chapter selanjutnya. . .
Nggak ding. . . hahahaa
Seperti biasa sebelum mulai pelajaran kita harus
mendengarkan ‘ceramah’ kepala sekolah dulu yang menurutku sangat membosankan.
“. . . . . . dan selamat datang disemester baru ini, semoga
kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. Wassalamu’allaikum”
“wa’allaikumusalam. . .” jawab seluruh guru diruangan.
Akhirnya selesai juga. , hari ini jadwalku dikelas C, baru masuk sudah harus
mulai praktek. Emang sih materi praktikum sudah aku bagi sebelum libur semester
biar anak-anak belajar dirumah tapi kan masa iya sih hari pertama berangkat
sudah harus praktek. Dan karena hari ini praktikum jadi aku langsung menunggu
dilab. Kimia, tidak perlu menunggu lama, karena anak-anak disini memang
disiplin jadi cukup menunggu 5 menit mereka sudah sampai di lab.
“assalamu’allaikum. , selamat datang disemester baru ini,
tetap semangat ya walopun hari pertama langsung mulai praktek.. , sebelum mulai
praktikum akan saya absen dulu. . .”
“anand, angga, ana, bima, catur. . . . . . . zetti, ada yang
belum dipanggil?” Tanya ku
“ada bu” jawab tiara ketua kelas
“siapa ra?”Tanya ku
“atan bu. .” jawab tiara sambil nunjuk anak yang duduk
dibelakang
“atan? Murid baru? Nama lengkapnya siapa yah?” tanyaku
padanya
“iya. , ilhan adinata. .” jawabnya singkat
‘ilhan adinata? Sepertinya aku pernah dengar nama itu, tapi
kapan yah? Sudahlah.,’ pikirku
“oke berhubung semua sudah diabsen, kita langsung praktek.
Untuk hari ini nggak ada pretes tapi adanya post tes dan jangan lupa gunakan
APD (Alat Pelindung Diri) kalian. Karena hari ini ada asam pekat yang kita
pakai. . . . “ terangku
Untuk beberapa menit semua berjalan aman hingga. . .
“aduh. .” teriak seseorang dari belakang
“ada apa dibelakang?” Tanya ku. ,
“ini bu atan ketumpahan asam sulfat. ,”terang andre
“langsung siram air dari kran ndre, trus antar atan ke UKS.”
Perintahku
Untuk semuanya lebih hati-hati yaa., dan jangan ribut. Saya
mau ke UKS dulu.
Untung UKSnya dekat, jadi nggak butuh waktu lama buat pergi
ke UKS. Sesampainya di UKS.
“andre, bu intannya ada? Atan sudah di obati?” tanyaku
“belum bu, bu intanya lagi pergi ke ruang kepsek.” Terangnya
“ya sudah, kamu kembali ke lab. Biar ibu yang urus ini.”
“baik bu. ,”
Tanpa Tanya-tanya lagi, aku langsung mengecek kondisi tangan
atan. Menyiramnya dengan air mengalir dan mengobati lukanya.
“kamu benar-benar tidak ingat dengan aku?” Tanya atan
tiba-tiba.
“maaf, kenapa ya?” Tanya ku sedikit ragu. “apa kita pernah
bertemu sebelumnya?” lanjutku. Karena pertanyaanya aku sedikit
memperhatikannya. “oh ya, kamu pengunjung dicafeku tempo hari kan ya?” tanyaku
lagi
“Cuma itu?” suaranya sedikit kecewa.
Aku menggelengkan kepala.
“nah, sudah selesai. Kamu bisa kembali ke lab kalau kamu
mau. Dan tolong panggil aku ibu saat di sekolah, bagaimanapun juga saya guru
praktekmu. Meski mungkin usia kita sama.”
Sepanjang hari ini aku terus memikirkan atan? Lebih tepatnya
ilhan adinata. Sepertinya aku pernah dengar nama itu, tapi dimana ya?
Sepertinya nggak asing, apa dulu dia temen SD ku? Atau mungkin tetanggaku.,
atau jangan-jangan anaknya temen bapakku?
‘yesterday night turn the light, tomorrow night. . .’ tiba
tiba terdengar suara suara abang taka, vokalis band rock jepang yang keliatan
masih unyu-unyu tapi punya suara yang mantap banget. Menandakan ada telfon
masuk. ‘tumben kakak telfon, ada apa ya?’ batinku
“assalamu’allaikum. , iya kak?”
“Alhamdulillah baik, kaka gimana? Apa mbak nisa sudah
lahiran?”
“terus ada apa ya?”
“masya Allah, jadi ilan udah balik ke indo kak? Kapan? Terus
sekarang dia dimana? Aku kangen ih udah lama banget nggak ketemu”
“APA?? Nama lengkapnya siapa kak?”
“ilhan adinata?” tanyaku sedikit ragu, “oh ya udah kak,
insya Allah”
“wa’allaikumusalam”
Jadi, ilan itu ilhan adinata? Kok aku bodoh banget yaa sampe
lupa nama panjang dia, duh besok harus minta maaf ini mah. Nggak enak sendiri.
Notes:
Kejadian distasiun jatuh, aku ngalamin sendiri. Bawa ransel
dan banyak buku, ditambah seminar kit. Terus gerbong yang penuh sesak. Untung
ada bapak” yang bantu berdiri. Dan karena hal ini sekarang aku lebih sering
Cuma bawa ransel. hahahaa
Pemandangan dari kereta yang aku tulis ini beneran loh yaa.
, dan ini yang paling aku suka dari naik kereta, selain itu pemandangan sawah
yang nggak bikin bosen. Padahal rumah deket sawah.
Betewe, kejadian yang kena asam sulfat itu beneran terjadi
sama temenku, tapi untungnya nggak terlalu parah Cuma melepuh dikit lah. ,
hilang 1 mingguan klo nggak salah.
Penasaran dengan yang dikatakan kakaknya atha? Tebak sendiri
aja ya :’D kreatif dikit lah yaa. ,
Oya. , yang lain dari ini fiktif yaaa. ,
info aja nih yah. , cerita ini cuma ada 2 part hahahaa. . ,