Kamis, 15 Oktober 2015

another story

      Ini hanya sepenggal kisah tentang mereka yang pernah hadir dalam sejarah hidupku. Remaja dengan semua permasalahannya, ambisinya, cita-citanya dan lika-likunya. Remaja dengan rasa ingin tahunya yang besar, remaja dengan kebodohannya, remaja dengan kenaifannya, dan remaja dengan pikiran pendeknya.

Remaja, pemuda. Mereka adalah calon penerus kehidupan. Calon pemimpin kehidupan. Mereka adalah bibit yang seharusnya dijaga dari perusak entah itu parasit, virus, bakteri atau yang lainnya.

 Miris.

           Itu yang aku rasakan. Melihat para gadis mengumbar tubuh mereka dengan pakaian yang menurut saya tidak pantas untuk digunakan diluar rumah. Entah mereka sadar atau tidak, mereka telah menjatuhkan harga diri mereka sendiri.  Saat mereka dengan PDnya. Bergandengan tangan, berpelukan ditempat umum dengan yang bukan muhrimnya bahkan sampai berciuman. Gila! Itu yang aku ucapkan saat aku pertama kali jalan-jalan malam disalah satu kota besar di Indonesia. Apakah remaja seperti ini yang akan menjadi harapan?? Mereka yang sibuk bergalau ria untuk hal yang seharusnya tidak perlu dikhawatirkan, sibuk nongkrong dicafe-café, bergaya hidup hedon. Dan sibuk dengan hal-hal tidak berguna lainnya.

Sedih.

          Saat mengetahui ada beberapa remaja yang menjatuhkan hidupnya pada dunia  yang kotor terjebak dalam free sex bahkan Mereka rela menjual diri mereka untuk mendapatkan sedikit uang. Oh ayolah. , masa yang seharusnya kalian manfaatkan untuk berkarya. Jangan kalian sia-siakan. Masa ini tidak akan pernah datang lagi. Mereka terlalu bodoh dengan menukar masa ini dengan suatu hal yang tidak berguna.

Kecewa.

         Saat mendengar seorang gadis rela melakukan apapun untuk ‘pacar’. Mereka terlalu naïf. Percaya pada cinta semu yang justru akan menjatuhkan mereka. Hey! Itu bukan cinta. Tapi nafsu. Cinta tidak akan pernah menjatuhkan sang pencinta, tapi justru akan meninggikannya.
Tidakkah kita sadar, hidup terlalu berharga jika hanya di isi hal-hal bodoh seperti itu. tidakkah kita ingin menggoreskan pena emas dalam sejarah hidup kita?? Tapi aku senang diantar mereka masih ada remaja yang pantang menyerah. Mendengar cerita hidupnya yang penuh perjuangan membuatku

takjub.


        Mereka tidak menyerah untuk mencapai mimpinya. Seperti temanku, sahabatku, saudaraku. Aku salut dengan semangat belajar mereka. Untuk bisa sekolah, kuliah mereka harus rela bekerja terlebih dahulu. bahkan ada beberapa dari mereka yang bekerja sebagai pembantu. meskipun umur mereka semakin bertambah tapi semengat mereka tidak pernah turun.prestasi akademik mereka juga tidak berbeda jauh dari yang lain. Kadang hal ini membuatku minder, mereka dengan kondisi seperti itu saja bisa berprestasi masa saya tidak?! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar