Sabtu, 04 April 2015

Terlambat (FF)

              Masih seperti dulu, suasana ini. Panasnya orb masih sama seperti yang dulu. Pemuda bersurai biru itu keluar dari mobil fordnya. Dengan kemeja biru langit di padukan kemeja hitam dan celana hitam dilengkapi dengan kacamata hitam yang menambah kesan charisma pada dirinya. Dia berjalan kea rah pintu masuk kusanagi ballroom tempat diadakannya resepsi pernikahan antara lacus dengan kira. Resepsi pernikahan mereka diadakan di orb krn permintaan cagalli-adik kembar kira- ahh. , gadis itu, apa dia masih seperti dulu? Dia tersenyum miris. Mengingat masa lalunya. Maaf. , dia berkata lirih. ,

               Saat dia memasuki ruangan langsung disambut wangi lily. Wangi bunga kesukaan lacus. Dengan dekorasi yang cantik, perpaduan warna pink dan putih. Panggung ada di sudut kanan depan. Alunan piano terdengar merdu dengan nicol sebagai pianisnya. Lacus tak salah pilih pianis, nicol salah satu maestro piano di plant. Dia sudah menerima berbagai macam penghargaan baik dalam dan luar negri. Iris zamrudku menyisiri ruangan, mencari keberadaan lacus dan kira. Ah. , ketemu mereka sedang bersama miri dan sai didekat kue pengantin yang tingginya mungkin mencapai satu meter itu.

                “hai, kira!”sapa athrun.

                “hai, athrun. Aku kira kau tidak akan datang” balas kira sambil memeluk athrun dengan ala cowok.

                “iya, aku kira kau tidak akan datang” sapa lacus

                “bagaimanapun juga kalian adalah sahabat terbaikku, jadi sebisa mungkin aku sempatkan waktu untuk datang. Nah lacus, ini untukmu” jawab athrun dengan menyerahkan sebuket bunga lily besar kepada lacus.

                “terima kasih athrun, nikmatilah acara ini” balas lacus.
                aku memutar pandanganku keseluruh ruangan, hingga aku menemukan sosoknya. Gadis berambut pirang cerah dan mata ambernya yang pernah menghipnotisku. Dia terlihat lebih cantik dengan dres warna green mint panjang dengan pita rambut senada yang semankin membuatnya terlihat cantik. Seolah mengerti arah pandangku, kira langsung menepuk pundakku.

                “temuilah dia, athrun. Selesaikan urusan kalian.” Bisik kira. Aku hanya tersenyum miris mendengar saran kira. Mau tidak mau aku mengiyakan saran kira juga. Ya., kurasa sudah waktunya aku untuk meminta maaf secara langsung kepadanya. “ok. Aku pergi dulu yaaa” jawab athrun.

                Aku menedekatinya, saat dia sedang bersama teman-temannya. “permisi, apa kabar nona atha?” athrun menyapa cagalli dengan sopan. Cagalli tersentak mendengar suara itu. Seakan-akan dia tau siap yang menyapanya tanpa perlu dia melihat wajahnya. Dia langsung menjawab “baik, tuan zala” meskipun cagalli sudahberusaha untuk menutupi rasa keterkejutannya tapi masih tetepa terdengar dari nada bicaranya.

                “ bisa kita bicara sebentar?” Tanya athrun.

                Shin yang sejak tadi mengamati respon cagalli langsung menahan cagalli dengan memegang tangan cagalli. Seolah memberi  tanda ‘tidak apa-apa’ kepada shin, akhirnya shin melepaskan tangannya dari cagalli. “baiklah, kita bicara diluar.” Jawab cagalli dengan sedikit ketus.

                Mereka berjalan beriringan diikuti tatapan shin yang tidak terlepas dari cagalli. Shin tau apa yang sudah dialami cagalli. Dia –athrun- adalah orang yang dulu pernah sangat dicintai oleh cagalli tapi dengan bodohnya athrun mencampakkan cagalli, bermain di belakang cagalli dengan wanita lain – klo orang lain bilang selingkung- dengan gadis bernama meer.

                Mereka sampai dibalkon samping. “ada apa lagi?” cagalli membuka pembicaraan.

                Diam. . , hanya ada sunyi. Athrun belum bisa menemukan kata-kata yang tepat. Dia masih bergelut dengan pikiran dan hatinya sendiri. “maaf. .” hanya satu kata itu yang dapat terucap dari bibir athrun. “maaf untuk segalanya.”lanjutnya.

                Cagalli tersenyum sinis. “hanya itu? Terlambat athrun.” Jawab cagalli ketus.

                “aku tau, ini terlambat. Tapi ku mohon. Maafkan aku. Maaf karena aku telah menyakiti hatimu. Maaf karena baru sekarang aku meminta maaf langsung padamu.” Jelas athrun sambil menundukan kepalanya memperlihatkan betapa menyesalnya dia.

                “kau bukan hanya telah menyakiti hatiku, tapi kau telah menghancurkan hidupku kau telah memberi rasa sakit yang belum kutemukan obatnya. Kau dengan gampangnya mencampakkan aku dengan bersama wanita itu. Apa kau tau betapa frustasinya aku? Apa kau tau betapa terpukulnya aku?.  kemana kamu saat aku meminta penjelasan darimu? Kau pergi tanpa maaf dan penjelasan.”terang cagalli, dan tanpa disadarinya cairan bening telah keluar dari mata indahnya. Suaranya sedikit parau. Meskipun dia terus bersikap tegar namun tetap saja dia menangis.

                Athrun mendekati cagalli dan memeluk erat gadis itu.”maaf. , maaf. .maaf cagallli. ,aku minta maaf. . .” bisik athrun. 

“kenapa baru sekarang kau minta maaf athrun? Kenapa. . .”Tanya cagalli sambil terisak dalam pelukan athrun.

“aku takut, jika kau lebih sakit.”jawab athrun jujur.

“aku akan lebih sakit jika kamu tidak mengatakan yang sebenarnya dan tidak langsung mengakui kesalahnmu athrun.” Ucap cagalli sambil melepaskan pelukan athrun.

“maafkan aku cagalli. . .” ucap athrun lagi.

“sudahlah athrun, lupakan”

“tapi cagalli, apa aku masih ada kesempatan untuk bersamamu?” Tanya athrun, meskipun dia tau. Tak sepantasnya dia meminta lebih pada cagalli, gadis itu sudah memafkannya saja dia sudah beruntung.

Seperti tau apa yang dipikirkan athrun, cagalli menjawab” kau sudah tau jawabannya kan athrun? Maaf, aku tidak bisa. Aku memang masih mempunyai sedikit cinta untukmu. Tapi maaf aku tidak bisa bersamamu lagi.”

“tapi kenapa cagalli?” Tanya athrun lemas.

“kau terlambat athrun, jika kau datang lebih cepat, saat aku masih sangat mengharapkanmu kembali, mungkin aku akan langsung mengiyakan permintaanmu. Tapi tidak untuk sekarang athrun. Rasa sakit ini telah menutup hatiku untuk menerimamu kembali. Maaf athrun “ jelas cagalli

Tanpa mereka berdua sadari seorang laki-laki dengan surai hitam dan iris ruby. Mengawasi mereka. Dan tepat setelah cagalli menjelaskan alasannya dia keluar dari persembunyiannya.

“cagalli, ayo, yang lain mencarimu. .” dia memanggil cagalli untuk kembali ke teman-temannya.

Cagalli tersenyum lembut kepada orang itu, “iya shin, ayo. . .” jawab cagalli. Mereka berlalu sambil bergandengan tangan meninggalkan athrun yang termenung dengan penyesalannya.

------ owari-----

Gomen, aku membuat athrun terlihat brengsek bin ngenes disini hahahaa. , sekali-kali bikin athrun dengan karakter kayak gini nggak apa-apa lah yaa. , hahahaa
Ok, pesan yang dapat diambil. Jangan pernah mengkhianati perasaan orang yang mencintaimu, karena mungkin diakhir kamu akan sangat menyesal. Selain itu, jika kamu berbuat kesalahan katakanlah yang sejujurnya dan langsung minta maaf. Meskipun jujur itu kadang sangat menyakitkan, tapi itulah yang terbaik. barangkali para reader ada masukan :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar