Selamat pagi
duniaaaaa. . , meskipun matahari hari ini enggan untuk bersinar dan rintik
hujan membasahi bumi yang gersang karena ketamakan para penghuninya sehingga
menyebabkan hujan tetap ada di musim yang seharusnya kemarau. Hahh. , ntah apa
yang diinginkan oleh manusia padahal bumi sudah menyediakan segala kebutuhan
manusia.
Ok., laptop,
buku, kacamata, mukena, minuman, snack, ATK sudah masuk ke dalam tas. Aku siap
berangkat kerja. Hemm. , bingung yah? Kenapa barang bawaanku banyak. , hahaa. ,
nggak usah bingung. Aku seorang mahasiswa sekaligus pekerja. Sebenarnya bukan
pekerja juga sih. , aku kuliah di universitas swasta di negri antahbrantah dan
aku juga asisten laboratorium disekolah.
kebetulan universitas aku kuliah dan sekolah tempat aku kerja berada
dibawah satu yayasan. Jadi yaaa gitu deh hahahaa.. ,
Hari ini
berjalan seperti biasa, normal. , ini hidup yang aku inginkan semua berjalan
lancar dan damai. , jalanan masih basah karena hujan tadi, suasana terasa
dingin bahkan dari mulutku sampai mengeluarkan uap air. Aku melihat arloji
ditanganku, baru jam 07.00 masih ada waktu setengah jam sebelum praktikum
pertama. Beruntung aku tinggal diasrama jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk
pergi ke sekolah ataupun ke kampus. Selain sekolah dan universitas, yayasan ini
juga menyediakan asrama untuk anak-anak dari luar kota. Asrama matahari – yah
setidaknya ini nama yang ku berikan sendiri-
berada di antara gedung sekolah
dan universitas. sekolah tepat berada di sebelah kiri asrama yang
dipisahkan dengan taman yang memanjang dari gerbang utama sampai lapangan
olahraga dibelakang asrama dan universitas yang ada disebelah kanan asrama,
yang dipisahkan dengan sungai buatan yang memanjang dari danau depan asrama dan
berakhir dimana entahlah., selama aku disini belum pernah aku mengikuti aliran
sungai ini. Sedangkan untuk asrama laki-laki berada di belakang universitas.
Sekolah ini
salah satu sekolah bertaraf internasional, ada 2 jurusan kelas sains dan kelas
social. Kelas sains berada di gedung A dan kelas social berada digedung B
sedangkan untuk semua laboratorium berada di gedung C. gedung sekolah ini berbentuk seperti huruf U.
ada banyak laboratorium disekolah ini dan aku bertugas di laboratorium kimia.
Saat diperjalanan ke sekolah aku melihat salah satu anak yang aku bimbing dipraktikum.
Sebenarnya aku ragu untuk mendekatinya karena kalau dilihat-lihat sepertinya
dia lagi menangis. Tanpa piker-pikir lagi aku berjalan mendekatinya. Setelah
sampai disampingnya aku menepuk pundaknya., “Assalamu’allaikum, Rima…” sapaku.
Rima tersentak kaget kemudian memutar tubuhnnya untuk menghadapku. “wa. ,
wa’allaikumusalam, mba. ,” jawab rima dengan terbata. Oy disekolah banyak anak
yang memanggilku ‘mba’ mgkin karena aku belum lulus kuliah dan aku masih muda
kali yaaa. , hahahaa –abaikan- “lagi ngapain?”tanyaku. “kekelas yuk., sebentar
lagi bel masuk” aku langsung mengajak rima masuk ke laboratorium, karena
kebetulan jam ini adalah jadwal kelas rima untuk praktek. Selama perjalanan
tidak ada percakapan diantara kami. Hanya ada sunyi yang menemani.
Bel pun
berbunyi menandakan dimulainya praktikum. Hari ini materi praktikum cukup
mudah, hanya sebatas analisa kualitantif dan kuantitatif dengan metode
acidi-alkali metri. nggak terlalu repot juga aku menyiapkan alat dan bahan
praktikum hari ini. karena ada anak-anak piket yang membantu. Semuanya berjalan
normal –lagi- hingga aku melihat rima di bagian belakang yang terlihat
murung.’ada apa dengan anak itu?’ batinku. Praktikum pun berakhir semua anak
sudah mengerjakan tugasnya masing-masing. Tinggal aku sendiri yang sibuk dengan
berbagai macam barang-barang bawaanku dan tugas-tugas kuliahku. Saat ku lihat
jam diarlojiku ternyata sudah menunjukan jam setengah 11. , ‘oh, shit. Jam 11
aku ada presentasi kimia farmasi dengan pak kato.’ Batinku sebal. Aku langsung
meluncur ke kampus melewati jalan tadi pagi dan ku temukan –lagi- rima duduk di
bangku taman sekolah sedang –melamun- seperti frustasi. Ingin aku mendekatinya
tapi bayang-bayang wajah pak kato dengan kumis tebalnya yang seperti pak raden.
Dan sikap kejamnya yang seperti hitler –lebay- datang. ‘sudahlah nanti diasrama
gampang aku tanya’ pikirku.
“huft. ,
untunglah. , pak kato belum sampai” ucapku sambil ngos-ngosan karena naik
tangga ke lantai tiga karena liftnya sedang masa perbaikan. Aku langsung meyiapkan
segala sesuatu yang aku butuhkan untuk presentasiku. Pak kato tiba tepat saat
aku selsai menyiapkan semuanya. aku mendapat giliran pertama untuk presentasi
jadi stelah pak kato sampai aku langsung presentasi. Semuanya berjalan lancer
dan normal –lagi- bukan bermaksud sombong yah. Tapi hampir semua yang aku
kerjakan itu berjalan lancer, normal dan damai :D setelah presentasi aku
langsung duduk di kursi paling belakang. Tau alasanya apa kan?? Yap karena aku
pengen tidur. Ngatuk banget sungguh. Presentasi pun selesai tepat –lagi- jam 1
siang. Aku langsung terbangun dari alam mimpiku dan segera membereskan
buku-buku ku. Setelah keluar dari kelas aku langsung menuju ke mesjid kampus
yang berada di tengah-tengah danau buatan.
Sesampainya
dimesjid kampus. Ternyata kantin a.k.a kajian rutin udah mulai. Hari ini di isi
oleh ust. Hamzah. Beliau salah satu dosen falsafah di universitas ini. Aku
langsung ke tempat wudhu. Rasanya menyegarkan seperti hujan ditengah gurun.
Selsai wudhu aku langsung sholat ditempat yang sudah disediakan. Selesai sholat
aku langsung mengikuti kantin dan duduk dishof perempuan. Semua orang terlihat
khusu’ mendengarkan materi yang disampaikan oleh ust. Hamzah. Hingga acara
selesai tidak ada yang menggangu. Kantin selsai jam 3 sore. Para peserta
bengangsur-angsur meninggalkan mesjid. Mungkin hanya aku dan pengurus mesjid
yang masih setia di mesjid. ‘Sebelum kembali ke asrama aku pengen buka facebook
dulu lah’niatku. Setelah login, kulihat ada 1 pesan masuk. Tertera nama ‘sony’.
Sony? Aku mengucapkan nama itu. ‘sony siapa? Sepertinya aku ngak punya teman
yang bernama sony’ batinku. Karena penasaran yang cukup mengusik akhirnya aku
buka pesan itu. Dan betapa terkejutnya aku saat membaca pesan itu. Aku belum
bisa percaya kalau belum mendengar pertanyaan langsung dari rima. Setelah aku
membaca pesan itu kemudian melog-out akun facebook ku. Aku bergegas kembali ke
asrama.
Sesampainya di
asrama aku langsung mencari rima dikamarnya dan ku temukan rima sedang
meringkuk di pojok ranjangnya. Pelan-pelan aku dekati dia. Aku duduk didekatnya
dan ku sentuh pundaknya. Mengelus kepalanya. “kalau mau nangis, nangis ajaa”
bisikku.
Rima terisak.
“ada apa?” tanyaku. Rima menggeleng, sepertinya dia masih enggan untuk
bercerita.
“ apa kamu
kenal sony?” Tanyaku lagi.
rima
mengangguk. “iya, dia mantanku. Di musuhku. Dia mau menghancurkan aku” jawab
rima.
“aku dapat
pesan di facebook dari sony, apa yang dikatakan sony itu benar?” lanjutku.
Rima masih
diam, dia tidak memberikan respon. “rima?” aku memanggilnya lembut. “tolong
jawab rim, barangkali aku bisa bantu kamu”lanjutku. Setelah beberapa waktu
membujuk rima, akhirnya dia mau mengaku. “kenapa kamu melakukan itu rim?”
tanyaku lemas mendengar pengakuan rima.
Diam, dia diam
lagi. “kenapa rim?” aku terus membujuknya, aku hampir menyerah untuk
membujuknya. , hingga dia berkata
“aku takut
mbak, ntahlah., aku butuh uang mbak. Mbak tau kan keadaan keluargaku. Sebelum
aku masuk sekolah ini kondisi keluargaku masih baik-baik saja. Tapi setelah
musibah itu. Usaha keluargaku gulung tikar mbak, ditambah kedua orang tuaku
yang pisah.hiks. .hiks. .” rima sesenggukkan
Aku
memeluknya, “terus apa yang kamu inginkan sekarang?”
“aku pengin
tobat mbak, sungguh. Aku nggak mau kayak gini lagi. Bantu aku mbak.” Pinta rima
Aku tersenyum,
aku melihat ada kesungguhan dibola matanya. ‘aku akan membantumu sebisaku rim’
tekadku “aku akan mendampingimu menuju jalanNYA” batinku.
“tapi mbak,
apa Allah akan memaafkan aku? Dosaku terlalu besar mbak.” Tanya rima
“percaya lah
rim, rahmat Allah itu amat sangat luas.” Jawabku menyakinkan.
“mbak, aku
boleh ikut kajian yang mbak bina?”
“Alhamdulillah.
, boleh sekali rim. “ jawabku sumringah. Aku langsung memeluk rima erat dan
tanpa kusadari bulir air mata keluar membasahi jilbab biruku. ‘ya Allah, terima
kasih karena Engkau elah member hidayah pada rima, terima kasih karena telah
membawanya kembali kejalanmu. Tolong istiqomahkanlah rima. Aamiin’ do’aku
Dikajian
pertama aku melihat rima datang, dikajian kedua, ketiga, ke empat dan
seterusnya dia selalu hadir. Banyak perubahan pada dirinya. Sekarang dia bahkan
sudah menggunakan jilbab syar’i. melihatnya aku teringat dengan pesan ayah
angkatku. “kalau menolong orang itu jangan setengah-setengah” dan juga pesan syaikh
Prof.DR. Abdurrazaq AlBadr “diantara manusia ada yang menjadi penunjuk pada
jalan hidayah dan ada yang menjadi pemandu jalan hidayah. Orang pertama adalah
mereka yang hanya mengajarkan manusia tentang jalan hidayah, adapun orang kedua
adalah mereka yang merangkul manusia bersama menapaki jalan hidayah.” Dan aku
ingin menjadi orang yang merangkul rima meniti jalan hidayah ini hingga akhir
perjalanan ini.
-sekian-
silahkan kripiknya minnaa. . ,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar