Rencana Tuhan memang indah,
kita tidak tahu siapa yang akan kita jumpai.
Seperti aku yang tidak pernah menyangka akan melihatmu disini.
Panas., sepertinya hari
ini matahari sangat bersemangat bertemu dengan kekasihnya.,
bumi.
Ini
akan menjadi musim panas terakhirku di akademi. Waktu seakan berjalan begitu
cepat. Banyak kenangan yang tersimpan dimemori otakku, termasuk tentang dirinya.
jika dulu aku tidak masuk akademi ini mungkin aku tidak akan pernah bertemu
denganya. Tanpa kusadari senyum terukir diwajahku. Orang-orang yang melihatku
mungkin akan menyebutku gila. Karena aku senyum-senyum sendiri di taman akademi
tempat aku pertama kali melihatnya. Dia tidak terlalu tinggi dan tidak juga
terlalu pendek tubuhnya proporsional, dengan rambut navy blue, rapi. ditambah
dengan kacamata yang dikenakan meskipun aku lebih suka melihatnya tanpa
kacamata karena aku bisa melihat iris zamrudnya yang menurutku mampu
menghipnotis siapapun yang memandangnya. Aku selalu memperhatikannya setiap ada
kesempatan. Aku yang berada di jurusan farmasi dan dia yang berada dijurusan
teknik membuatku tidak bisa sering melihatnya. Aku hanya bisa bertemu dengannya
hanya di dua tempat. Taman dan kantin. Meskipun begitu aku sudah cukup senang.
Memperhatikannya berjalan, berbicara, tertawa, tersenyum dan semua
gerak-geriknya. Bahkan aku sempat membuat sketsa wajahnya. Hei, apa kalian pikir aku ini stalker?
Tapii., Biarlah. . aku tidak peduli. , aku senang saat melihatnya karena dia
mirip dengan orang yang selalu aku mimpikan. Dia terlalu indah.
Aku
ingat saat aku sedang duduk ditaman bersama shin teman satu club denganku, itu
adalah saat dimana jarak antara aku dengan dirinya begitu dekat. Aku tidak
mengucapkan sepatah katapun karena aku malu dan lidahku terasa kelu untuk
berkenalan dengannya. Aku hanya bisa menunduk dan diam. Toh aku juga tidak
mengerti dengan apa yang mereka bicarakan. Tidak lama kemudian dia pergi karena
dia dipanggil oleh temanya. Aku hanya bisa memandangi punggungnya yang semakin
jauh dan hilang dibalik pepohonan. Setelah dia pergi shin menceritakan tentang
dirinya dan gotcha! Aku tahu namanya dan sedikit tentang kepribadiannya.
‘Athrun yah?’ gumamku. Akan aku ingat nama itu.
Aku
juga ingat saat mili mengatakan padaku kalau dia mungkin menyukaiku karena mili
beberapa kali melihatnya sedang memperhatikanku. Mendengarnya aku merasa
seperti banyak kupu-kupu yang terbang didalam perutku. Antara senang, khawatir
dan malu. Senang jika memang yang dikatakan mili itu benar, khawatir jika itu
hanya ilusi dan malu jika mili menyadari kalau selama ini aku terus
memperhatikannya.
Semua
hal tentangnya terasa menyenangkan. Aku tidak menyangka hanya dengan
memikirkannya saja bisa membuatku senang. Untuk sekarang aku menikmatinya.
Rahasia kecil ini cukup aku saja yang tahu. Aku tidak perlu mengatakan hal ini
padanya toh siapa juga yang mau mendengar pengakuan rasa suka dari orang yang
tidak dia kenal. Cukup aku yang mengenalnya tapi dia tidak mengenalku dan aku
yang menyukainya tapi dia? Entahlah. Aku tidak tahu meskipun aku berharap dia
juga menyukaiku tapi itu tidak mungkin. Hal itu hanya ada di imaji. Dan sketsa
itu? Apa harus aku berikan? Kurasa tidak! Tapi mungkin suatu saat nanti akan
aku berikan.Cinta itu tidak akan pernah salah. Jika ini cinta. Maka cinta itu
akan muncul kepermukaan dengan sendirinya. Untuk sekarang aku memilih menjadi
secret admirer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar