Rabu, 08 Juli 2015

Rahasia. (FF)


Rencana Tuhan memang indah,
kita tidak tahu siapa yang akan kita jumpai.
Seperti aku yang tidak pernah menyangka akan melihatmu disini.


Panas., sepertinya hari ini matahari sangat bersemangat bertemu dengan kekasihnya.,
bumi.
Ini akan menjadi musim panas terakhirku di akademi. Waktu seakan berjalan begitu cepat. Banyak kenangan yang tersimpan dimemori otakku, termasuk tentang dirinya. jika dulu aku tidak masuk akademi ini mungkin aku tidak akan pernah bertemu denganya. Tanpa kusadari senyum terukir diwajahku. Orang-orang yang melihatku mungkin akan menyebutku gila. Karena aku senyum-senyum sendiri di taman akademi tempat aku pertama kali melihatnya. Dia tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu pendek tubuhnya proporsional, dengan rambut navy blue, rapi. ditambah dengan kacamata yang dikenakan meskipun aku lebih suka melihatnya tanpa kacamata karena aku bisa melihat iris zamrudnya yang menurutku mampu menghipnotis siapapun yang memandangnya. Aku selalu memperhatikannya setiap ada kesempatan. Aku yang berada di jurusan farmasi dan dia yang berada dijurusan teknik membuatku tidak bisa sering melihatnya. Aku hanya bisa bertemu dengannya hanya di dua tempat. Taman dan kantin. Meskipun begitu aku sudah cukup senang. Memperhatikannya berjalan, berbicara, tertawa, tersenyum dan semua gerak-geriknya. Bahkan aku sempat membuat sketsa wajahnya.  Hei, apa kalian pikir aku ini stalker? Tapii., Biarlah. . aku tidak peduli. , aku senang saat melihatnya karena dia mirip dengan orang yang selalu aku mimpikan. Dia terlalu indah.
Aku ingat saat aku sedang duduk ditaman bersama shin teman satu club denganku, itu adalah saat dimana jarak antara aku dengan dirinya begitu dekat. Aku tidak mengucapkan sepatah katapun karena aku malu dan lidahku terasa kelu untuk berkenalan dengannya. Aku hanya bisa menunduk dan diam. Toh aku juga tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan. Tidak lama kemudian dia pergi karena dia dipanggil oleh temanya. Aku hanya bisa memandangi punggungnya yang semakin jauh dan hilang dibalik pepohonan. Setelah dia pergi shin menceritakan tentang dirinya dan gotcha! Aku tahu namanya dan sedikit tentang kepribadiannya. ‘Athrun yah?’ gumamku. Akan aku ingat nama itu.
Aku juga ingat saat mili mengatakan padaku kalau dia mungkin menyukaiku karena mili beberapa kali melihatnya sedang memperhatikanku. Mendengarnya aku merasa seperti banyak kupu-kupu yang terbang didalam perutku. Antara senang, khawatir dan malu. Senang jika memang yang dikatakan mili itu benar, khawatir jika itu hanya ilusi dan malu jika mili menyadari kalau selama ini aku terus memperhatikannya.
Semua hal tentangnya terasa menyenangkan. Aku tidak menyangka hanya dengan memikirkannya saja bisa membuatku senang. Untuk sekarang aku menikmatinya. Rahasia kecil ini cukup aku saja yang tahu. Aku tidak perlu mengatakan hal ini padanya toh siapa juga yang mau mendengar pengakuan rasa suka dari orang yang tidak dia kenal. Cukup aku yang mengenalnya tapi dia tidak mengenalku dan aku yang menyukainya tapi dia? Entahlah. Aku tidak tahu meskipun aku berharap dia juga menyukaiku tapi itu tidak mungkin. Hal itu hanya ada di imaji. Dan sketsa itu? Apa harus aku berikan? Kurasa tidak! Tapi mungkin suatu saat nanti akan aku berikan.Cinta itu tidak akan pernah salah. Jika ini cinta. Maka cinta itu akan muncul kepermukaan dengan sendirinya. Untuk sekarang aku memilih menjadi secret admirer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar