Rabu, 18 November 2015

Buat Aku Tersenyum (FF)

sebuang song fic dari lagunya SO7 . , yang ambigu, gaje, ancur dan lain sebagainya. .
don't like don't read X'D

Datanglah sayang dan biarkanku berbaring
Dipelukanmu walaupun tuk sejenak
Usaplah dahiku dan kan kukatakan semua

Dibawah pohon oak seorang pemuda berambut biru gelap sedang duduk di kursi taman kota sambil sesekali melihat kearah jam tangannya. Sepertinya dia sedang menunggu seseorang, mata emeraldnya kembali menatap lurus kedepan.
“dia terlambat lagi, dasar!” gerutunya, tapi meskipun orang yang ditunggu tak kunjung datang tak terlihat raut kemarahan diwajahnya justru sesekali dia tersenyum.


Bilaku lelah tetaplah disini
Jangan tinggalkan aku sendiri
Bilaku marah biarkanku bersandar
Jangan kau pergi untuk menghindar
Rasakan resahku dan buat aku tersenyum
Dengan canda tawamu, walaupun tuk sekejap
Karna hanya engkaulah yang sanggup redakan aku

“hap! Ayoo tebak siapa aku?” tiba-tiba ada seorang gadis berambut blode langsung menutup matanya dari belakang.
“aku tak perlu menjawab pertanyaanmu karena sudah jelas kamu adalah orang yang selalu membuatku menunggu!” jawabnya dengan pura-pura marah
“err. , gomen gomen. .”gadis itu langsung duduk disamping pemuda dan langsung cerita panjang lebar tentang alas an keterlambatannya. “jadi apa kamu masih marah padaku?” lanjutnya
“maunya gimana?”jawab si pemuda
“ath…? Jangan marah donk” rengek si gadis yang sekarang sudah memasang puppy eyes
“jangan tunjukan wajah itu cagalli.”
Mendengar respon athrun, cagalli langsung menggembungkan pipinya, selang beberapa detik. .
“ittai. .ittai. . ittai . .!!! swakwiittt aattcchhrruuuaannnnn . . .”
“kamu semakin menggemaskan dengan wajah seperti itu cagalli! Hahaha. . .”athrun tertawa sambil terus mencubit pipi cagalli.
“suadaahh hentiikaan , bodoh!” perintah cagalli
“iya iyaa. ,”
Mereka mulai bercerita yang sesekali diselingi dengan canda tawa ditengah-tengah obrolan.

Karna engkaulah satu-satunya untukku
Dan pastikan kita selalu bersama
Karna dirimulah yang sanggup mengerti aku dalam susah maupun senang

Hari itu, hari dimana mendung menyelimuti keluarga zala, sang nyonya, Lenore zala pergi untuk selamanya. Kecelakan yang telah menewaskan ibu tercinta dan membuat sang ayah terbaring koma cukup membuat hidup seorang athrun zala menjadi terpuruk. Dia yang sekarang menjadi workaholic hanya untuk melupakan sejenak kesedihannya, senyumnya yang dulu hilang. Menyadari hal itu cagalli jadi lebih sering menghabiskan waktunya untuk berkunjung ke rumah sakit meskipun hanya sekedar untuk mengganti bunga di vas. Seringkali dia membawakan bekal makan siang untuk athrun. Beruntung profesi cagalli yang sebagai dosen ilmu pemerintahan disalah satu universitas terbaik di orb membuatnya bisa meluangkan banyak waktu untuk athrun. Hingga pada suatu malam saat dia ke rumah athrun, dia mendapati rumah yang gelap.
“ath. , apa kau dirumah?” seru cagalli, dia terus masuk. Meraba-raba dinding untuk mencari saklar lampu.
“astaga!!!” pekik cagalli. Betapa terkejutnya cagalli saat mendapati athrun sedang duduk mematung memluk lututnya dengan tatapan kosong disalah satu sofa diruang keluarga, kondisinya sungguh kacau. Cagalli langsung mendekat dan memeluknya. Atrun langsung menangis sejadi-jadinya.
“kondisinya kritis, apa yang harus aku lakukan?” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut athrun ditengah-tengah tangisnya
 “tenanglah ath, tenang. Semua akan baik-baik saja, aku selalu bersamamu” ucap cagalli untuk menenangkan.

Dapatkah engkau slalu menjagaku
Dan mampukah engkau mempertahankanku

Selang beberapa bulan, kondisi ayahnya, Patrick zala sudah lebih baik, meskipun masih menggunakan kursi roda karena cedera kakinya. Dan sekarang di kusanagi garden resto n cafĂ©. Athrun sedang menyanyikan sebuah lagu untuk cagalli dengan gitar akustik yang dipinjam dari pemain musik ditempat itu. . , hingga pada lirik “dapatkah engkau slalu menjagaku? Dan mampukah engkau mempertahankanku?” berhenti. . .” cagalli bagaimana?” tanyanya.
Cagalli yang seolah tau maksud dari kata-kata itu hanya bisa diam seribu bahasa.athrun yang menyadari tidak ada respon dari cagalli langsung turun dari panggung dan berjalan menuju cagalli.
“jadi, bagaimana? “ tanyanya lagi. “setidaknya ucapkan beberapa kata, aku sudah mati-matian belajar gitar sampai jari-jariku lecet tapi. . .”
“ya” jawab cagalli, langsung memotong ucapan athrun.
Sekarang giliran athrun yang terdiam, seolah tidak percaya dengan yang diucapkan cagalli. .”bisa tolong diulangi?” pintanya
Saat hendak mengucapkan beberapa kata, cagalli langsung berhenti.

“terima kasih” ucap athrun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar