Senin, 06 Februari 2017

gurita (FF)

Gurita!

“haahhhh. . , dari tadi tidak ada ikan yang mau memakan umpanku., ck sial., bisa-bisa aku dihajar cagalli klo seperti ini, sudah tidak mau menemani belanja, mancing tidak dapat ikan” gerutu athrun yang tengah memancing di laut dekat dengan rumah mereka.
Hari semakin siang, matahari sudah berada di atas , panasnya cukup untuk mengeringkan ikan asin, *eh diorb ada ikan asin alias gesek kan?*

Selang beberapa detik setelah athrun menggerutu, tiba-tiba kail pancingnya bergerak, athrun yang menyadarinya menunggu waktu yang pas untuk menarik kailnya. , and one. . and two. . and tri. . wuussss. . , athrun menarik kail pancingnya. . Hah. . haahhh. . . haaahhh. . , athrun berusaha untuk mengatur nafasnya. Akhirnya perjuanganku tidak sia-sia, aku berhasil mendapatkan ikan. Pikirnya. Tapi apa yang dilihat athrun ternyata dia tidak mendapatkan ikan tapiii tet toret tet teeetttttt. . . . se ekor gurita raksasa seperti hachibi dengan tinggi kurang lebih 2 m dan tentakel yang bergelayutan mendarat dengan tidak etisnya ke pasir.”APPAAA!!! GURITA!!!” teriak athrun, dia syok setengah idup melihat hasil tangkapannya. “adduuhhh bagaimana caraku untuk membawa gurita ini??” athrun menggaruk-garuk kepalanya dengan sedikit frustasi. “AHHA!” tiba-tiba muncul lampu pijar yang menyala terang diatas kepalanya. ‘aku akan pinjam motor tossa milik paman penjual es serut di toko depan!’ tanpa pikir panjang athrun langsung tancap gas ke paman penjual es serut..

Skip. . skip. .skip. .

Sesampainya dirumah….
“cagalliiiiiii. . , tolong bantu aku” teriak athrun dari halaman rumahnya yang cukup luas. Cagalli yang saat itu sedang merakit gunpla kaget. Tanpa babibu lagi cagalli langsung pergi berlari menghampiri athrun. “athrun! Sialan aku lagi merakit gunpla tau, kalau rusak gimana? Mau ganti? Ini limited edition tau!” cagalli sedikit esmosi dengan panggilan athrun.

“iyaa iyaa. , kalau rusak nanti aku ganti yang lain, kalau perlu model kit akatsuki dalam ukuran asli. Yang penting bantu aku dulu!”

“ATHRUUUNNNNN. . , apa yang kau bawa itu?” cagalli terlihat syok melihat hasil tangkapan athrun. “lucu sekalliiii. . .” tambah cagalli dengan tampang yang imuuttt banget mata belo berkaca-kaca bersinar, kalau ada setan lewat mungkin akan naksir sama cagalli. Athrun yang melihat tingkah cagalli hanya bersweetdrop ria. “bolehkah aku memeliharanya??” pinta cagalli dengan puppy eyesnya, beehh kalau sudah seperti ini athrun nggak bisa apa-apa. Dengan sedikit rasa was-was takut-takut gimanaa gitu. “eh. , et., eettoo. , ini kan buat acara barbeque kita sama yang lain” jawab athrun.

“jadiiii nggak boleh yah?”. ,

“…”

“oke deh, setidaknya aku bisa makan banyak sea food hari ini” cagalli terlihat bersemangat, disertai kobaran api yang keluar dari tubuhnya. “jadii, mau ditaruh dimana gurita ini?”

“gimana kalau dihalaman belakang saja?” saran athrun.

“tidak buruk, ayoo.”
Cagalli dan athrun mendorong menyeret memanggul (?) gurita itu ke halaman belakang rumah mereka.

“akhirnya selesai juga, “ kata athrun. “aku mau mangembalikan motor tossa paman penjual es serut dulu yaa.” Lanjutnya.

“iyaa., aku juga mau ke pasar beli bumbu pawon (?). kebetulan persediaan di dapur sudah habis.” Lanjut cagalli.

Skip. .skip. .skip. .

“tadaimaaa. . .!” ucap athrun dari pintu. ‘sepertinya cagalli belum pulang’ pikirnya. Tidak lama setelahnya.

“eh., athrun, kau sudah pulang?” Tanya cagalli.

“iya, oya aku mau potong-potong guritanya dulu yah” athrun berjalan menuju halaman belakang rumahnya dengan membawa celurit, bambu runcing dia juga mengikat kepalanya yang bertuliskan 

“MERDEKA!” halaahhh lebay :3 . . sesampainya dihalaman belakang. “Aaaahhhhhh. . . .” athrun menjerit dengan tidak kerennya. Cagalli yang mendengar teriakan athrun langsung berlari menemui athrun.

“ada apa?” Tanya cagalli cemas.

“ guritanya hilang! Kita harus mencarinya sebelum mahluk itu merusak bumi!

“Baiklah ayo”
Sedangkan ditempat lain,lebih tepatnya kediaman keluarga yamato.

“kiraaa., tolong bantu aku, tolong gantikan popok alex., aku masih sibuk memasak ini” teriak lacus dari dapur.

“iyaa sebentar ini lagi ganti oli motor,”

“cepetann!!!!!. . , alex udah nangis nangis itu”

“iya iyaa. , cerewet!” kira berjalan menuju kamar alex dengan sedikit sebal, dan mengganti popok alex pun agak agak nggak iklhas gitu, rencana kira sih kalo sudah ganti popok trus menidurkan alex mau lanjut ngurusin motor, tapi apa mau dikata mata coklat alex nggak mau nutup terus aja buka lebar, ‘haahhhhh. , ya sudahlah, alex ikut papa keluar aja yaa, temenin papa ngurus motor’ *ini kira ngomong sama bayi kaya tu bayi ngerti yang di ucapin kira aja yak -_- tapiii. , mungkin alex bener-bener paham buktinya dia malah senyum manis gituuu. . .

“lacus, apa yang kamu lakukan?” teriak kira dari luar rumah
Lacus yang mendengar teriakan kira langsung keluar, dan sedikit syok melihat keadaan halaman yang cukup berantakan, oli oli bekas tumpah, obeng, palu (?) dan lainnya berantakan.

“apa yang kamu lakukan kira?” Tanya lacus.

“justru aku yang mau Tanya sama kamu lacus, apa yang kamu lakukan? Aku tau kamu nggak suka dengan hobi motorku, tapi jangan jadikan alasan aku menunda mengganti popok alex untuk melakukan ini, kamu jahat lacus! *AADC mode on*”

“ini bukan aku, sungguh!” sanggah lacus.
Tiba tiba di tengah tengah Pasangan ibu bapak muda itu mulai saling tuduh, menyalahkan, perang mulut (?) itu athrun dan cagalli datang, merasa diabaikan karena sudah dipanggil berkali kali tapi tidak direspon. Dengan suara lantangnya, cagalli berteriak. . .

“DIAM ! ! ! APA YANG KALIAN LAKUKAAAANNNNN ! ! ! ! !”
Seketika mereka diam, dengan tampah tanpa dosa lacus bertanya

“eh, ada cagalli dan athrun. Kapan kalian datang. Mari masuk.” Tawar lacus

“stop basa basinya, aku sudah sejak tadi berada disini tapi kalian malah mengabaikanku.” Gerutu cagalli

“sudahlah cags, kita kan mau cari gurita. Betewe, apa kalian melihat gurita disekitar sini?” Tanya athrun

“sepertinya tidak, eh tunggu dulu? Gurita??” Tanya kira penasaran

“iya gurita buat acara barbeque nanti sore” terang athrun.

“sebentar, kira? Apa kamu pake sejenis lendir untuk motormu?” Tanya lacus yang penasaran karena ada sejenis lendir di pot tanamannya.

“tidak, kenapa?”

“sepertinya gurita tadi kesini, lihat ada bekas lender disini” terang lacus.

“kau benar lacus, sepertinya gurita itu tadi kesini.” Cagalli membenarkan

“kalau begitu kita harus cepat mencari gurita itu sebelum merusak yang lain, “ saran athrun

“kau benar ath, biar aku bantu mencarinya” tawar kira

“baiklah, ayo”
Mereka terus mencari kesudut sudut komplek, sampai ke atas pohon (?) ke kolong jembatan dan lain sebagainya.

Sementara itu di rumah millie dan dearka, mereka sedang menonton film documenter, diruang tengah. Sambil ngemil dan sesekali diskusi tentang film yang ditonton.

“dearka, stop jangan ganggu aku” millie yang merasa dicolek oleh dearka protes

“aku tidak melakukan apa apa millie. Lihat, tanganku ada didepan” dearka menunjukan tangannya

“kalo bukan kamu siapa lagi? Yang disini Cuma kamu dan aku?” Tanya millie heran

“yasudahlah, lupakan saja. Bisa bisa kita huarus nonton film ini”

Beberapa menit kemudian
“millie kamu kan sudah punya cemilan sendiri jangan ngabisin punya ku dong” gerutu dearka

“aku nggak ambil punyamu dearka.lihat punyaku masih banyak!”

“ya sudahlah. , lupakan”

Tiba tiba
“dearka, apa kamu merasakan sesuatu dibelakang kita?” Tanya millie sedikit ragu ragu

“ya, sepertinya begitu” jawab dearka membenarkan
Perlahan lahan mereka memutar kepalanya kebelakang, satu. , dua. , tiga. ,

“aaaaaaaaaa. . . . . . .” millie langsung berteriak mengetahui ada gurita yang masuk ke dalam rumah mereka. “dearka cepat tangkap gurita itu, aku geli melihatnya” pinta millie

“iyaa, sebentar, kamu tunggu disini, aku cari jaring dulu” dearka langsung meluncur ke gudang yang letaknya diluar rumah mereka.
Tanpa disengaja dearka bertemu dengan athrun and the gank di luar rumah.

“dearka, kenapa millie teriak histeris gitu?” Tanya athrun penasaran

“ada gurita besar yang masuk ke rumah, sekarang aku sedang mencari jarring untuk menangkapnya.” Jawab dearka.

“oh tidak gurita itu mulai berulah ath,” seru cagalli

“heh? Kalian tau tentang gurita itu?”

“iya, gurita itu yang athrun tangkap untuk acara barbeque nanti sore” terang kira

“ya sudah kita tangkap bersama-sama saja”
Setelah menemukan jarring mereka mulai menyusun rencana penyergapan untuk menangkap gurita yang merepotkan itu. Operasi penyergapan berjalan kurang lebih sekitar 1 jam, *nggak usah certain detail operasinya yak? Capek ngetiknya ini hahahaaa. ..  intinya sih yah, ini kan ada empat orang yang mau nangkep tu gurita yak, cagallli, athrun, kira sama dearka, masing-masing orang pegang sudut jaring dan berhubung dearka dan kira yang paling tinggi, mereka ada di sisi yang pertama, mereka akan melompat untuk bisa memposisikan jaring di atas gurita tersebut.
Dan akhirnya gurita itu pun tertangkap, yang laki-laki mulai memotong gurita yang merepotkan itu dan yang perempuan mulai menyiapkan bahan bahan barbeque,
Acara barbeque itu berjalan dengan lancar semua orang merasa senang menikmati gurita yang ternyata rasanya enak. Ditambah dengan sepoi angin laut dan lembayung senja yang terlukis dilangit sore itu. Menjadi nilai tambah acara sore hari ini yang sebelumnya diawali dengan kekacauan.



Fin. 
nggak lucu ya?
ya emang sih, masih belajar nulis cerita humor hahahaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar