Gurita!
“haahhhh. . , dari tadi tidak ada ikan yang mau memakan
umpanku., ck sial., bisa-bisa aku dihajar cagalli klo seperti ini, sudah tidak
mau menemani belanja, mancing tidak dapat ikan” gerutu athrun yang tengah
memancing di laut dekat dengan rumah mereka.
Hari semakin siang, matahari sudah berada di atas , panasnya
cukup untuk mengeringkan ikan asin, *eh diorb ada ikan asin alias gesek kan?*
Selang beberapa detik setelah athrun menggerutu, tiba-tiba
kail pancingnya bergerak, athrun yang menyadarinya menunggu waktu yang pas
untuk menarik kailnya. , and one. . and two. . and tri. . wuussss. . , athrun
menarik kail pancingnya. . Hah. . haahhh. . . haaahhh. . , athrun berusaha
untuk mengatur nafasnya. Akhirnya perjuanganku tidak sia-sia, aku berhasil mendapatkan
ikan. Pikirnya. Tapi apa yang dilihat athrun ternyata dia tidak mendapatkan
ikan tapiii tet toret tet teeetttttt. . . . se ekor gurita raksasa seperti
hachibi dengan tinggi kurang lebih 2 m dan tentakel yang bergelayutan mendarat
dengan tidak etisnya ke pasir.”APPAAA!!! GURITA!!!” teriak athrun, dia syok
setengah idup melihat hasil tangkapannya. “adduuhhh bagaimana caraku untuk
membawa gurita ini??” athrun menggaruk-garuk kepalanya dengan sedikit frustasi.
“AHHA!” tiba-tiba muncul lampu pijar yang menyala terang diatas kepalanya. ‘aku
akan pinjam motor tossa milik paman penjual es serut di toko depan!’ tanpa pikir
panjang athrun langsung tancap gas ke paman penjual es serut..
Skip. . skip. .skip. .
Sesampainya dirumah….
“cagalliiiiiii. . , tolong bantu aku” teriak athrun dari
halaman rumahnya yang cukup luas. Cagalli yang saat itu sedang merakit gunpla
kaget. Tanpa babibu lagi cagalli langsung pergi berlari menghampiri athrun.
“athrun! Sialan aku lagi merakit gunpla tau, kalau rusak gimana? Mau ganti? Ini
limited edition tau!” cagalli sedikit esmosi dengan panggilan athrun.
“iyaa iyaa. , kalau rusak nanti aku ganti yang lain, kalau
perlu model kit akatsuki dalam ukuran asli. Yang penting bantu aku dulu!”
“ATHRUUUNNNNN. . , apa yang kau bawa itu?” cagalli terlihat
syok melihat hasil tangkapan athrun. “lucu sekalliiii. . .” tambah cagalli
dengan tampang yang imuuttt banget mata belo berkaca-kaca bersinar, kalau ada
setan lewat mungkin akan naksir sama cagalli. Athrun yang melihat tingkah
cagalli hanya bersweetdrop ria. “bolehkah aku memeliharanya??” pinta cagalli
dengan puppy eyesnya, beehh kalau sudah seperti ini athrun nggak bisa apa-apa.
Dengan sedikit rasa was-was takut-takut gimanaa gitu. “eh. , et., eettoo. , ini
kan buat acara barbeque kita sama yang lain” jawab athrun.
“jadiiii nggak boleh yah?”. ,
“…”
“oke deh, setidaknya aku bisa makan banyak sea food hari
ini” cagalli terlihat bersemangat, disertai kobaran api yang keluar dari
tubuhnya. “jadii, mau ditaruh dimana gurita ini?”
“gimana kalau dihalaman belakang saja?” saran athrun.
“tidak buruk, ayoo.”
Cagalli dan athrun mendorong menyeret memanggul (?) gurita
itu ke halaman belakang rumah mereka.
“akhirnya selesai juga, “ kata athrun. “aku mau
mangembalikan motor tossa paman penjual es serut dulu yaa.” Lanjutnya.
“iyaa., aku juga mau ke pasar beli bumbu pawon (?).
kebetulan persediaan di dapur sudah habis.” Lanjut cagalli.
Skip. .skip. .skip. .
“tadaimaaa. . .!” ucap athrun dari pintu. ‘sepertinya
cagalli belum pulang’ pikirnya. Tidak lama setelahnya.
“eh., athrun, kau sudah pulang?” Tanya cagalli.
“iya, oya aku mau potong-potong guritanya dulu yah” athrun
berjalan menuju halaman belakang rumahnya dengan membawa celurit, bambu runcing
dia juga mengikat kepalanya yang bertuliskan
“MERDEKA!” halaahhh lebay :3 . .
sesampainya dihalaman belakang. “Aaaahhhhhh. . . .” athrun menjerit dengan
tidak kerennya. Cagalli yang mendengar teriakan athrun langsung berlari menemui
athrun.
“ada apa?” Tanya cagalli cemas.
“ guritanya hilang! Kita harus mencarinya sebelum mahluk itu
merusak bumi!
“Baiklah ayo”
Sedangkan ditempat lain,lebih tepatnya kediaman keluarga
yamato.
“kiraaa., tolong bantu aku, tolong gantikan popok alex., aku
masih sibuk memasak ini” teriak lacus dari dapur.
“iyaa sebentar ini lagi ganti oli motor,”
“cepetann!!!!!. . , alex udah nangis nangis itu”
“iya iyaa. , cerewet!” kira berjalan menuju kamar alex
dengan sedikit sebal, dan mengganti popok alex pun agak agak nggak iklhas gitu,
rencana kira sih kalo sudah ganti popok trus menidurkan alex mau lanjut
ngurusin motor, tapi apa mau dikata mata coklat alex nggak mau nutup terus aja
buka lebar, ‘haahhhhh. , ya sudahlah, alex ikut papa keluar aja yaa, temenin
papa ngurus motor’ *ini kira ngomong sama bayi kaya tu bayi ngerti yang di
ucapin kira aja yak -_- tapiii. , mungkin alex bener-bener paham buktinya dia
malah senyum manis gituuu. . .
“lacus, apa yang kamu lakukan?” teriak kira dari luar rumah
Lacus yang mendengar teriakan kira langsung keluar, dan
sedikit syok melihat keadaan halaman yang cukup berantakan, oli oli bekas
tumpah, obeng, palu (?) dan lainnya berantakan.
“apa yang kamu lakukan kira?” Tanya lacus.
“justru aku yang mau Tanya sama kamu lacus, apa yang kamu
lakukan? Aku tau kamu nggak suka dengan hobi motorku, tapi jangan jadikan
alasan aku menunda mengganti popok alex untuk melakukan ini, kamu jahat lacus!
*AADC mode on*”
“ini bukan aku, sungguh!” sanggah lacus.
Tiba tiba di tengah tengah Pasangan ibu bapak muda itu mulai
saling tuduh, menyalahkan, perang mulut (?) itu athrun dan cagalli datang,
merasa diabaikan karena sudah dipanggil berkali kali tapi tidak direspon.
Dengan suara lantangnya, cagalli berteriak. . .
“DIAM ! ! ! APA YANG KALIAN LAKUKAAAANNNNN ! ! ! ! !”
Seketika mereka diam, dengan tampah tanpa dosa lacus
bertanya
“eh, ada cagalli dan athrun. Kapan kalian datang. Mari
masuk.” Tawar lacus
“stop basa basinya, aku sudah sejak tadi berada disini tapi
kalian malah mengabaikanku.” Gerutu cagalli
“sudahlah cags, kita kan mau cari gurita. Betewe, apa kalian
melihat gurita disekitar sini?” Tanya athrun
“sepertinya tidak, eh tunggu dulu? Gurita??” Tanya kira
penasaran
“iya gurita buat acara barbeque nanti sore” terang athrun.
“sebentar, kira? Apa kamu pake sejenis lendir untuk
motormu?” Tanya lacus yang penasaran karena ada sejenis lendir di pot
tanamannya.
“tidak, kenapa?”
“sepertinya gurita tadi kesini, lihat ada bekas lender
disini” terang lacus.
“kau benar lacus, sepertinya gurita itu tadi kesini.”
Cagalli membenarkan
“kalau begitu kita harus cepat mencari gurita itu sebelum
merusak yang lain, “ saran athrun
“kau benar ath, biar aku bantu mencarinya” tawar kira
“baiklah, ayo”
Mereka terus mencari kesudut sudut komplek, sampai ke atas
pohon (?) ke kolong jembatan dan lain sebagainya.
Sementara itu di rumah millie dan dearka, mereka sedang
menonton film documenter, diruang tengah. Sambil ngemil dan sesekali diskusi
tentang film yang ditonton.
“dearka, stop jangan ganggu aku” millie yang merasa dicolek
oleh dearka protes
“aku tidak melakukan apa apa millie. Lihat, tanganku ada
didepan” dearka menunjukan tangannya
“kalo bukan kamu siapa lagi? Yang disini Cuma kamu dan aku?”
Tanya millie heran
“yasudahlah, lupakan saja. Bisa bisa kita huarus nonton film
ini”
Beberapa menit kemudian
“millie kamu kan sudah punya cemilan sendiri jangan ngabisin
punya ku dong” gerutu dearka
“aku nggak ambil punyamu dearka.lihat punyaku masih banyak!”
“ya sudahlah. , lupakan”
Tiba tiba
“dearka, apa kamu merasakan sesuatu dibelakang kita?” Tanya
millie sedikit ragu ragu
“ya, sepertinya begitu” jawab dearka membenarkan
Perlahan lahan mereka memutar kepalanya kebelakang, satu. ,
dua. , tiga. ,
“aaaaaaaaaa. . . . . . .” millie langsung berteriak
mengetahui ada gurita yang masuk ke dalam rumah mereka. “dearka cepat tangkap
gurita itu, aku geli melihatnya” pinta millie
“iyaa, sebentar, kamu tunggu disini, aku cari jaring dulu”
dearka langsung meluncur ke gudang yang letaknya diluar rumah mereka.
Tanpa disengaja dearka bertemu dengan athrun and the gank di
luar rumah.
“dearka, kenapa millie teriak histeris gitu?” Tanya athrun
penasaran
“ada gurita besar yang masuk ke rumah, sekarang aku sedang
mencari jarring untuk menangkapnya.” Jawab dearka.
“oh tidak gurita itu mulai berulah ath,” seru cagalli
“heh? Kalian tau tentang gurita itu?”
“iya, gurita itu yang athrun tangkap untuk acara barbeque
nanti sore” terang kira
“ya sudah kita tangkap bersama-sama saja”
Setelah menemukan jarring mereka mulai menyusun rencana
penyergapan untuk menangkap gurita yang merepotkan itu. Operasi penyergapan
berjalan kurang lebih sekitar 1 jam, *nggak usah certain detail operasinya yak?
Capek ngetiknya ini hahahaaa. .. intinya
sih yah, ini kan ada empat orang yang mau nangkep tu gurita yak, cagallli,
athrun, kira sama dearka, masing-masing orang pegang sudut jaring dan berhubung
dearka dan kira yang paling tinggi, mereka ada di sisi yang pertama, mereka
akan melompat untuk bisa memposisikan jaring di atas gurita tersebut.
Dan akhirnya gurita itu pun tertangkap, yang laki-laki mulai
memotong gurita yang merepotkan itu dan yang perempuan mulai menyiapkan bahan
bahan barbeque,
Acara barbeque itu berjalan dengan lancar semua orang merasa
senang menikmati gurita yang ternyata rasanya enak. Ditambah dengan sepoi angin
laut dan lembayung senja yang terlukis dilangit sore itu. Menjadi nilai tambah
acara sore hari ini yang sebelumnya diawali dengan kekacauan.
Fin.
nggak lucu ya?
ya emang sih, masih belajar nulis cerita humor hahahaaa