Cerita
ini berawal di tahun 2011 dan terus berlanjut hingga sekarang.
Pertemuan
itu, adalah awal dari kisah ini. Mungkin ini adalah skenario Allah yang
mempertemukan aku dengan dia (ukhti). Seorang akhwat yang tangguh, lembut,
santun dan ramah. Sebelum bertemu dengan ukhti, aku adalah seorang remaja yang
mungkin bisa disebut bandel, hampir semua kenakalan aku lakukan. Huft. , kalo
mengingat masa lalu rasanya nyesek banget. Aku dengan semua kejahiliyahanku.
Saat
aku bertemu dengan ukhti. Aku masih berstatus pacaran. Dan sejak pertemuan itu
aku kenal dengan dunia yang kujalani sekarang. Dunia yang merubahku. aku mulai
diajak ikut kajian keislaman. Setelah beberapa kali aku mengikuti kajian itu,
aq menyadari satu hal. Aku telah salah jalan, aku tersesat jauh kedalam lembah
yang gelap. Semua yang aku rasakan aku ceritakan padanya. Saat itu ukhti
menyarankan jika aku menginginkan sebuah perubahan aku harus rela melepaskan
apa yang aku jalani sekarang. Untuk tahap pertama ukhti menyarankan agar aku
mengakhiri hubunganku dengan pacarku. Berhari-hari aku memikirkan saran ini,
rasanya begitu berat. Aku sangat menyayanginya. Aku sudah mengenalnya sangat
lama, keluarga kami juga sudah merestui hubungan ini. Tapi pada akhirnya
hubungan ini memang harus berakhir.
Jujur
untuk beberapa waktu aku sempat menyesal dengan keputusan ini, tapi disisi lain
aku merasakan sebuah ketenangan, sebuah kebebasan yang tidak pernah aku rasakan
sebelumnya rasanya seperti terlepas dari lingkaran setan. Untuk beberapa saat
mungkin aku menangis. Tapi ukhti selalu menguatkan aku,” lelaki yang baik untuk
perempuan yang baik. Jika memang dia jodohmu dia tidak akan pergi jauh J
. yang penting sekarang adalah bagaimana caranya agar tetap istiqomah dijalan
ini.” aku Sempat berpikir. “perempuan itu dilihat dari masa lalunya.” Apa aku
pantas mendapatkan lelaki yang baik??? Dengan optimis ukhti menjawab. “BISA!
Hidup itu proses pembelajaran, kita tidak akan belajar jika kita tidak pernah berbuat
salah. Dan orang yang bertaubat itu seperti bayi yang baru lahir. Kembali
fitrah. Tetap istiqomah dijalanNYA.”
Karena
keputusan ini aku melihat ada rasa kecewa dimata keluargaku, aku bisa maklumi
itu. Tapi ini lah jalan yang aku pilih. Aku siap untuk semua konsekuensi yang
mungkin terjadi.
Setelah
mengakhiri hubungan ini, ukhti menyarankan agar aku selalu mengenakan jilbab.
Awalnya terasa gerah. Aku nggak suka. Selanjutnya ukhti menyarankan agar aku
mulai memakai kaos kaki. Hufff. , rempong juga harus selalu pake kaos kaki,
apalagi klo lagi ujan harus repot repot bawa kaos kaki cadangan, awalnya terasa
begitu menyebalkan. Belum lagi dengan komentar tetangga, keluarga yang
merasakan perubahan dalam diriku.
Mereka
sempat mengintrogasiku, emang aku penjahat apa yah? Yang harus di introgasi?
-_-‘ tapi wajar juga sih. , karena perubahanku cukup drastis. Aku yang dulu
suka pakai pakean pendek mendadak pakai pakean panjang udah gitu tertutup pula,
dari ujung rambut hingga ujung kaki. Yang terlihat Cuma wajah dan telapak
tangan. Ku
ceritakan semua keluhanku pada ukhti. Aku dikasih saran agar aku tetap sabar
karena jalan kebenaran itu sangat terjal, banyak kerikil tajam yang siap
melukai kaki. Banyak setan yang semakin giat menggoda. Serahkan semuanya sama
Allah, karean DIA sebaik-baiknya penolong.
Aku
harap, keluargaku mendukung
kegiatanku. dan mereka juga berjalan bersamaku dijalan ini. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar